CIBINONG – Paska Pelantikan 4 direktur Rumahsakit Umum Daerah (RSUD) oleh Plt bupati Bogor Iwan Setiawan, mendapat sorotan dari komisi 1 DPRD Dedi Aroja. Pasalnya selain direktur Rumah sakit banyak kuat di jabatan penting yang kosong karena pensiun dan lain halnya namun hingga kini belum juga dilakukan pengisian.
“Alhamdulillah 4 Direktur RSUD sudah definitif, tapi bagaimana dengan posisi posisi penting yang masih kosong belum di isi, seharusnya sekalian dilakukan pengisian baik itu mutasi maupun Rotasi,” kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dedi Aroja.
Selain itu dia berpesan dalam rotasi maupun mutasi pejabat Pemda disesuaikan dengan keahliannya, jangan hanya karena antara suka atau tidak suka. Sehingga lanjut dia akan berdampak kepada kinerja. “Penempatan nya juga jangan asal asalan atau dasarnya kepentingan, tapi harus profesional, sesuai dengan aturan dan keahlian di masing masing bidang. Jika tidak dampaknya akan sangat besar kepada kualitas hasil kerja setiap pejabat itu sendiri,” pintanya.
Selain itu tambah dia, dalam promosi, mutasi dan rotasi pihak BKPSDM juga harus memperhatikan berbagai hal diantaranya kekompakkan keharmonisan dalam setiap SKBP. Sehingga akan berjalan baik organisasinya. “Jika lama lama posisi kosong ini dibiarkan dampaknya kepada pelayanan,” ucapnya.
Sementara itu kepala BKPSDM Kabupaten Bogor Irwan Purnawan mengatakan, setelah pelantikan 4 Direktur RSUD akan berlanjut kepada pelantikan promosi dan mutasi, namun masih dalam proses. “Setelah Ini sudah pasti ada lagi pelantikan, namun kami sedang proses dulu, tunggu saja waktunya,” akunya.
Dia menegaskan, pihaknya dalam melalukan baik itu promosi, mutasi dan rotasi dilakukan pertimbangan berbagai hal baik itu potensi keahlian dan kualitas dari masing masing personal.
“Tidak semua menggunakan open biding, yang jelas setelah Ini ada lagi pelantikan kita proses dulu,” katanya singkat. UjG