LEUWILIANG – Bertahun-tahun lamanya jalan Kampung Sawah Baru, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, banyak menuai keluhan warga maupun pengunjung Pasar Leuwiliang, lantaran hancur dan rusak parah. Namun sampai detik ini tetap saja kondisinya dibiarkan dan di cuekin tanpa ada upaya untuk dilakukan perbaikannya.
M.Rodji pedagang di Jalan Kampung Sawah Baru belakang Pasar Desa Leuwiliang mengatakan, kerusakan jalan Kampung Sawah Baru yang kini semakin parah akibat lebih dari 5 tahun tidak pernah diperbaiki, dirasakan sangat mengganggu aktivitas warga.
“Padahal kami warga, pedagang dan para pengunjung pasar sudah ratusan kali melayangkan keluhan bahkan mengajukan permohonan ke kantor desa Leuwiliang maupun ke UPT Dinas PUPR jalan dan Jembatan Leuwiliang agar diperbaiki, namun anehnya sampai hari ini tak pernah ditanggapi,” kata M. Rodji pedagang Warga Kampung Sawah Baru kepada Pakar Online.
Lanjut dia, akibat badan jalan sepanjang 200 meter hancur yang kini hanya menyisakan batu batu kerikil tajam, sering menyebabkan kendaraan roda dua warga alami rusak ban maupun kerusakan shockbrekernya, bahkan tidak sedikit dari pengendara yang terjatuh dari motor.
“Ditambah apabila kawasan kampung Sawah Baru sedang diguyur hujan lebat, sudah pasti akan timbul banjir setinggi 25 centimeter, inimah benar benar sangat merugikan warga, tolonglah diperbaiki,” pintanya.
Tambah M. Rodji, ia bersama warga mengaku bingung karena selama lima tahun lebih jalan Kampung Sawah Baru, tidak pernah diperbaiki, padahal jalan Kampung Sawah Baru tersebut merupakan jalan utama bagi warga termasuk bagi pengunjung yang hendak ke Pasar Tohaga Leuwiliang dan ke Pasar Desa melalui belakang.
“Meski ada upaya perbaikannya, itupun tidak menyeluruh, ya paling paling hanya sepanjang 15 hingga 20 meter saja dari jalan Raya Karehkel kedalam, Sementara badan jalan yang rusak parah diperkitakan masih sepanjang ratusan meter,” bebernya.
Enday warga Kampung Sawah Baru menambahkan, seingatnya pada beberapa tahun lalu dalam rapat di kecamatan, pemerintah desa Leuwiliang pernah berjanji siap memperbaiki jalan Kampung Sawah Baru yang rusak. “Namun nyatanya tidak pernah terbukti ..dan cuma janji doang,” kesalnya.
Enday menambahkan, yang membuatnya tak habis pikir kenapa pihak Pengelola Pasar desa maupun PD. Pasar Leuwiliang, juga terkesan ikut ikutan Sabodo teuing, padahal jalan tersebut sangat vital bagi para pedagang dan pengunjung yang akan ke pasar melalui jalan belakang.
“Kami warga Kampung Sawah Baru Leuwiliang memohon agar pihak terkait secepatnya memperbaiki jalan di Perkampungan kami. Masa sih ditengah pusat Kota Leuwiliang masih ada jalan yang kondisinya seperti berada dipelosok Desa Tertinggal saja,” tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak UPT. PUPR Jalan dan Jembatan Leuwiliang maupun Pemerintah Desa Leuwiliang belum bisa dikonfirmasi terkait kapan akan segera diperbaiki Jalan Kampung Sawah Baru belakang PD. Pasar Tohaga dan Pasar Desa Leuwiliang. JEF