CIBINONG – Sebaran kasus Covid-19 pada usia anak sekolah di Kabupaten Bogor, mencapai 14,86 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan skala nasional yang hanya 8,87 persen ataupun di DKI Jakarta yang hanya 12 persen.
Sebaran kasus Covid-19 usia anak sekolah tersebut salah satunya pernah terjadi di lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Bogor.
Berangkat dari hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin memperkuat tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
“Ya untuk menekan dan mencegah meluasnya penularan Covid-19, saya minta Satgas yang dibentuk di tingkat ponpes untuk diperkuat lagi peranannya,” kata Ade Yasin.
Menurutnya, dengan memperkuat peran Satgas Covid-19 di lingkungan ponpes, diharapkan para santri maupun pendidik akan lebih patuh terhadap protokol kesehatan standar pencegahan Covid-19.
“Santri tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan pihak diluar lingkungan pondok pesantren. Santri tidak diperbolehkan menerima kunjungan dari pihak keluarga. Kan sudah jelas dalam peraturan itu dijelaskan,” kata Ade Yasin.
Sejumlah aturan mengenai operasional pondok pesantren di tengah pandemi COVID-19 ia tuangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) No 60 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (Pra-AKB).
Namun begitu, Ade Yasin mengaku tidak serta merta bisa mengeluarkan kebijakan meliburkan pesantren di Kabupaten Bogor.
“Pesantren itu di bawah kewenangan Kemenag (Kementerian Agama), kita patokannya ke situ. Yang jelas dalam aturan itu sudah ada ya,” jelasnya.
Sementara, beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyebut jumlah santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ilmi, Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede Bogor, Kabupaten Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 110 orang.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Achmad Zaenudin mengatakan, sebanyak 110 orang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut adalah hasil daripada swab test atau polymerase chain reaction (PCR) yang keluar pada Rabu (6/1).
“Dari total 110 orang itu, beberapa diantaranya merupakan tenaga pengajar di Ponpes,” kata dia.
Dengan adanya kasus ini, pria yang akrab disapa dr Zen ini men
sudah mengintruksikan Kecamatan Bojonggede, untuk mengawal kasus terkonfirmasi positif yang melibatkan banyak orang tersebut.
“Kami termasuk Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor (Ade Yasin) juga turut mengawal,” tuturnya.
Zen mengungkapkan, saat ini Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tengah fokus menangani kasus positif Covid-19 di Kecamatan Bojonggede.
Menurutnya, sebagian santri ada yang menjalani karantina mandiri di Pondok Pesantren, sedangkan sebagian santri sudah dipulangkan ke orang tuanya masing-masing sesuai domisili.
“Kita tracing, jika dari luar kota kita sampaikan ke Dinkes asal kota santri. Jika warga Kabupaten Bogor, keluarganya kita berikan pemahaman untukisolasi mandiri,” tandasnya. =MAM