CIANJUR – Sebanyak 6 orang warga Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, diduga menderita penyakit Parkinson . Ke 6 orang penderita penyakit Parkinson merupakan kakak beradik atau satu keluarga. Meskipun ke 6 orang tersebut, sudah lama menderita penyakit dan telah mendapat beragam bantuan, namun baru kali ini dua di antaranya yang sudah terbaring lemah baru akan dibawa ke RSUD Pagelaran – Cianjur.
Informasi yang berhasil dihimpun penderita penyakit parkinson,s disease berdasarkan kondisi medis dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan tubuh dan secara perlahan aklan memburuk seiring berjalannya waktu. Saat ini, dengan cara ditandu sarung, Yayah (63) dan Fatimah (61) dibawa oleh petugas PPKS dari Dinas Sosial Kabupaten Cianjur ke RSUD Pagelaran. Sedang 4 orang lainnya seperti Omo (48), Rupiah (58), Salamah (53), dan Saepudin (50) masih bisa beraktivitas terbatas.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur, Munajat, membenarkan jika ada sebanyak 6 orang penderita penyakit Parkinson,s yang merupakan warga Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak yang terparah ada dua yakni Yayah dan Fatimah yang sebelumnya terbaring lemah dan sulit diajak ke rumah sakit.
“Jadi memang sebelumnya ada berita viral tentang satu keluarga mengidap penyakit parkinson. Mereka itu saat ini ada 6 orang dalam keluarga itu semua adalah kakak beradik karena ibunya sudah meninggal,” kata Munajat kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Saat ini, kata Munajat, dari tim Inten Suweno melakukan assessment dan mereka melakukan pendekatan karena mereka sebenarnya sudah menderita sejak tahun 2015. Menurutnya, terkait soal bantuan memang dari desa sudah ada, jadi untuk permakanan misalnya atau bantuan lainnya memang sudah rutin tapi yang penting sekarang adalah ingin mengetahui bagaimana penanganan terhadap penyakitnya tersebut.
“Memang hari ini mereka, sudah sampai di RSUD Pagelaran. Pasalnya, saat itu terkendala dengan akses jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Sehingga petugas membawa mereka dengan cara ditandu,” katanya.
Menurutnya, bantuan yang sudah dilakukan adalah pemberian sembako dan nutrisi kemudian kursi roda 3 in 1 dan kursi yang standar. “BPJS-nya juga aktif sehingga mereka hanya menunggu observasi dan apa yang harus dilakukan sepenuhnya mungkin dari pihak rumah sakit nanti yang akan menindaklanjuti,” pungkasnya. NDI/SYA