GUNUNGPUTRI – Pemerintah Desa setempat meninjau langsung kondisi sarana dan prasarana pendidikan di SDN Tlajung Udik 06 Gunung Putri yang dikabarkan kondisinya sangat dibilang tidak layak.
Bukan tanpa sebab, saat ditinjau rupanya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut sangat memprihatinkan mulai dari Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang tidak layak, kondisi meubelair yang sudah rapuh, dan tidak memiliki ruang perpustakaan sekolah.
Kepala Desa Tlajung Udik, Yusuf Ibrahim mengatakan bahwa pihaknya telah meninjau kondisi sarana dan prasarana pendidikan di SDN Tlajung Udik 06 tersebut.
“Benar kondisinya sangat memprihatinkan sekali dan bisa dibilang tidak layak, kamar mandinya sangat kumuh dan sudah rusak. Lalu meubelair kelas sudah lama, sehingga kondisinya sudah banyak yang rapuh, ada kantor dinas kepala sekolah juga yang sudah terbengkalai tidak digunakan dan pihak sekolah mengusulkan agar dirubah menjadi ruang perpustakaan,” katanya kepada Pakar, pada Kamis 21 September 2023.
Bukan hanya itu ia juga memaparkan bahwa terdapat satu ruanh kelas dibagian atas tidak digunakan alias sudah terbengakalai sejak 4 tahun lamanya, dikarenakan bagian ruang kelas tersebut banyak yang sudah rapuh.
“Tetapi ruang kelas itu, dikabarkan tahun ini akan mendapatkan rehab. Jadi kita akan mengusulkan adanya rehab MCK, pengadaan meubelair baru dan pengadaan ruang perpustakaan melalui Musrenbang, Reses dan sekaligus akan kita laporkan langsung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala SDN Tlajung Udik 06, Asiah membenarkan bahwa sarana prasarana pendidikan disekolahnya sangat memprihatinkan, sehingga memerlukan adanya rehabilitasi pada beberapa bagian ruangan.
“Saya inikan baru dua bulan menjadi Kepala Sekolah, saat saya datang kesini banyak kerusakan pada bagian bangunan. Seperti kamar mandi, meubelair di tiga kelas, ruang kelas, dan rumah dinas kepala sekolah,” ucapnya.
Namun ia pun mengaku sudah sedikit demi sedikit melakukan perbaikan, seperti memperbaiki kamar mandi yang tadinya tidak ada pintu, sekarang sudah memiliki pintu.
“Lalu perbaikan beberapa meubelair, tetapi semua itu masih belum layak. Lalu pengadaan perpustakaan, sebab gimana mau meningkatkan Literasi anak jika tuang perpustakaan saja kita tidak punya. Maka dari itu nanti saya akan mengajukan usulan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor agar mendapatkan perbaikan total,” tandasnya. AGE