Riyad Supriadi Sulap Desa Karyasari Menjadi Penghasil Alpulat Miki

Kepala Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Riyad Supriyadi. (Jefri | Pakar)

LEUWILIANG – Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor terkenal akan potensi wisatanya yang amat kaya.

Sebut saja Wisata Geopark Curug Go’ong. Wilayah ini semakin berkembang setelah Riyad Supriyadi kembali erpilih menjadi kepala desa untuk kali kedua.

Sejumlah inovasi berhasil diciptakan. Salah satunya potensi dari sektor perkebunan. “Benar, gagasan membangun usaha perkebunan ini awalnya muncul lantaran saya ingin punya aktivitas lain,” kata Riyad Supriyadi Kepala Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang kepada PAKAR Online, akhir pekan kemarin.

Riyad akhirnya memilih alpulat jenis miki untuk ditanam. “Pohon alpukat miki menjadi pilihan karena dalam waktu empat tahun sudah menghasilkan buah. Harganya juga cukup fantastis yakni satu kilo senilai Rp42 ribu,” sambungnya.

Melihat hal tersebut, warga di Desa Karyasari berlomba menanam alpulat miki. Menurut Riyad, 70 persen warga dari 2.300 KK di Karyasari alih profesi menjadi petani buah alpukat miki.

Kades Riyad menambahkan, program kebun buah alpukat miki ini dikembangkannya sebelum ada program ketahanan pangan dari pemerintah pusat. “Alpukat miki ini akan kami jadikan program unggulan ketahanan pangan desa kami,” tukasnya.

Sementara itu, Camat Leuwiliang, WR Pelitawan mengaku bangga dengan inovasi yang dikembangkan Desa Karyasari..

“Pertama Desa Karacak dikenal dengan Kebun Buah Manggis serta Duren Ceungal-nya. Nah sekarang, Leuwiliang semakin dikenal lagi sebagai wilayah penghasil buah alpukat miki. ke depan, kami bakal mencari potensi yang dimiliki oleh desa lainnya untuk dikembangkan sebagai daerah yang berhasil membangun program ketahanan pangannya,” jelas Camat. =JEF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.