CIBINONG – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim menyebut masih terjadi kesenjangan pedidikan di wilayah Bumi Tegar Beriman, salah satunya soal kondisi bangunan sekolah di kawasan pelosok.
Muad pun mempertanyakan keseriusan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor dalam menanggulangi hal tersebut.
Sebab, selama ini proyeksi pembangunan terkesan hanya dilakukan di wilayah-wilayah yang berada di perkotaan.
“Pendidikan adalah skala prioritas. Bukan hanya soal materi pelajaran, tapi juga fasilitas penunjang seperti gedung atau ruang kelas. Maka harus dipilah juga, mana yang yang harus segera diperbaiki mana yang bisa digeser dulu,” cetusnya kepada PAKAR, belum lama ini.
Muad menduga pembangunan gedung sekolah sarat akan muatan nepotisme. Dimana unsur kedekatan menjadi salah satu penyebab tertinggalnya pendidikan di wilayah pedalaman atau wilayah yang jauh di Kabupaten Bogor.
“Jadi jangan dipilih-pilih, apalagi karena adanya unsur kedekatan. Semuanya harus merata,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi.
Dia meminta Disdik memprioritaskan pembangunan ataupun rehabilitasi sekolah di wilayah pelosok yang jauh dari perkotaan.
Menurutnya, masih banyak sekali pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Disdik Kabupaten Bogor terkait dengan kondisi gedung sekolah di wilayah tersebut.
“Kami meminta Disdik memprioritaskan program-program yang belum terlaksana, termasuk soal rehabilitasi sekolah di pelosok tersebut,” jelasnya.
Ridwan menilai pembangunan infrastruktur sekolah menjadi salah satu penentu kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor. Jangan sampai buruknya kondisi bangunan, dan kurangnya fasilitas menghambat kreativitas siswa di sekolah.
“Sudah saya sampaikan itu dalam forum perangkat daerah,” tandasnya. =MAM/FIR
