JAKARTA – Ribuan perawat yang menangani COVID-19 di berbagai wilayah di Indonesia dinyatakan positif terpapar corona. Terhitung sejak Maret tahun lalu, ratusan perawat diantaranya gugur lantaran wabah itu. Jumlah terbanyak perawat yang meninggal dunia ada di Pulau Jawa. Harus diakui, sejumlah kawasan di Pulau Jawa menjadi episentrum penyebaran wabah mematikan itu termasuk Jakarta.
Kawasan pulau Jawa saat ini kembali menjadi pusat penyebaran corona pada ledakan gelombang kedua wabah ini. Banyak klaim termasuk dari pemerintah menyebut lonjakan kaus sekarang lantaran libur panjang beberapa waktu lalu, dan akibat dari masuknya COVID-19 varian baru di sejumlah kawasan Pulau Jawa. Varian baru itu disebut jauh lebih cepat dalam penularan bahkan lebih mematikan dari varian sebelumnya.
“Banyak perawat terpapar dan meninggal,” kata Ketua Tim Penanganan COVID-19 Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Jajat Sudrajat ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/6/2021).
Jajat mengatakan hingga tadi malam jumlah keseluruhan perawat yang gugur sudah mencapai 324 orang, Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah perawat yang gugur mencapai 115 orang. Kemudian Jawa Barat 46 orang, lalu di Jawa Tengah tenaga kesehatan yang gugur sebanyak 45 orang. “DKI Jakarta 35 orang dan Yogyakarta 3 orang, kemudian Banten 4 perawat,” tutur Jajat.
Sementara itu, perawat yang dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 hingga kini sebanyak 6.110 orang. 269 berstatus suspek, 1.065 kontak erat, 9 probable. “2.741 orang diantaranya dinyatakan telah sembuh dan 324 gugur,” ucap Jajat. MHD