Puluhan Tahun Jalan Dibiarkan Rusak, Warga Dua Desa di Cianjur Ancam Gak Bayar Pajak

Jalan yang rusak dan dibiarkan bertahun tahun tidak diperbaiki Pemkab Cianjur, tergenang air dan menghambat akses mobilisasi warga. Esya | Pakar

CIANJUR—Warga Desa Cibarebeg dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, ancam tidak akan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Diduga akibat akses jalan menuju daerahnya tidak kunjung diperbaiki. Pasalnya, ruas jalan sepanjang 4 kilometer yang merupakan akses utama warga dua desa itu kondisinya rusak parah dan tergenang air saat hujan.


Informasi yang berhasil dihimpun, Warga Desa Sukamaju dan Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, mengaku kecewa. Karena, ruas jalan Kabupaten Cianjur ini, sudah belasan tahun tidak kunjung diperbaiki. Apabila aspirasinya tetap tidak didengarkan, maka warga dua desa ini, tidak akan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Aksi pemboikotan tidak membayar pajak ini, dilakukan untuk menagih janji Bupati Cianjur yang telah beberapa kali berjanji untuk memperbaiki infrastruktur jalan itu, namun tidak kunjung terlaksana.


“Aksi pemboikotan tidak membayar PPB ini, untuk menagih janji Bupati Cianjur.Pasalnya, sudah dua kali Bupati Cianjur, datang meninjau dan berjanji akan melakukan pembangunan jalan ini. Namun, kenyataannya, hingga saat ini masih tidak kunjung ada realisasinya,” kata tokoh warga Desa Cibaregbeg, H Ayi Saeful Mubarok (65) kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).


Sebenarnya, lanjut H Ayi perbaikan ruas jalan ini merupakan sarana infrastuktur sebagai penopang kehidupan dan untuk meningkatkan perekonomian warga dua desa tersebut, perbaikan dilakukan terakhir pada 2004 lalu. “Untuk iiu, kami memohon agar pak Bupati Herman Suherman, dapat segera memperbaiki ruas jalan kearah Desa Cibaregbeg dan Desa Sukamaju ini. Sesuai program Bupati Cianjur Herman Suherman dan Wakil Bupati (Wabup) Cianjur, dari program 1.000 kilometer tersebut, dapat menyisihkan hanya 4 kilometer kearah dua desa ini,” tandasnya.


Hal yang sama diungkapkan H Dasep (60) warga Desa Sukamaju. Dia mengaku jika hujan lebat maka jalan di depan rumah tergenang air cukup tinggi. Bisa merendam mesin motor matik yang bannya relatif kecil. “Sehingga apabila, terjadi hujan lebat menggunakan motor mati mesin kalau dipaksakan. Karena, selain uas jalannya rusak mungkin aliran sungainypun banyak yang tersumbat,” terang Dasep.


Dia mendesak agar Bupati Cianjur tidak terlalu nyaman duduk di kantor, sementara warga harus bergelut dengan kondisi infrastruktur yang rusak parah. Harapannya, para pejabat terkait turun ke desa melihat kondisi dan harapan warga. “Kalau memang tidak bisa memperbaiki, kita juga akan stop bayar pajak. Untuk apa, jika hak kita untuk mendapatkan fasilitas jalan yang layak tidak juga dipenuhi,” pungkasnya. SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.