Puluhan ODGJ YRPJ Cianjur Ikuti Lomba, Begini Kemeriahannya

CIANJUR – Sebanyak 36 orang Pasien ODGJ di Yayasan Rumah Pulih Jiwa (YRPJ) di Kampung Pasir Gudang RT 01/07 Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang mengikuti perlombaan memeriahkan HUT RI ke-76, Selasa (17/8/2021). Berbagai perlombaan digelar dipanti tersebut, diantaranya, Lomba merias wajah, berjoged menggunakan buah tomat, makan Kerupuk, dan memasukan paku kedalam botol.

Ketua Yayasan Rumah Pulih Jiwa, Rukman Samdin mengatakan, para pasien dihibur dengan berbagai perlombaan untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia. “Ini sekedar hiburan untuk para pasien yang dirawat di panti YRPJ. Karena meski Indonesia sudah merdeka selama 76 tahun, tapi kami kaum disabilitas mental belum merasa merdeka,” kata dia saat ditemui di YRPJ Ciranjang, Selasa (17/8/2021).

Rukman menjelaskan, pihaknya beserta para pasien ODGJ merasa belum merdeka karena hingga saat ini belum ada perhatian, baik itu Pemerintah setempat maupun pemerintah daerah. “Masih banyak Kaum disabilitas mental diluar sana yang belum dimerdekakan atau belum mereka mendapat hak-haknya. Contohnya, belum mendapat bantuan baik itu dari Pemerintah maupun dari dinas-dinas terkait,” ujarnya.

Meski kaum disabilitas mental banyak yang belum merdeka, lanjut Rukman, tapi kemeriahan kemerdekaan harus dirayakan karena hal itu bentuk rasa syukur untuk para pejuang yang telah berkorban membela negara untuk merdeka. “Kami mengucap syukur untuk pejuang yang telah tiada dan mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.

Rukman menambahkan, mereka yang dirawat di panti sebagian korban pasung dan psikotik jalanan. Namun, kondisi fasilitas dan keadaan panti sendiri masih banyak kekurangan.”Kondisi kami memang sangat serba kekurangan, baik itu tempat rehabilitasi maupun materi. Kami masih mengandalkan pribadi tidak ada bantuan dari pemerintahan. Bahkan untuk makan juga seadanya, adakalanya warga yang peduli memberikan sebagian rizkinya berupa makanan,” tuturnya.

Rukman berharap, pemerintah setempat, pemerintah daerah dan dinas terkait harus melek mata, jangan menutup mata terus, karena banyak kaum disabilitas mental perlu perhatian. “Mereka juga manusia yang perlu perhatian dan bantuan. Jangan sampai mereka dipandang sebelah mata,” pungkasnya. NDI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.