Plt Bupati Bogor: Satu Tahun Samisade Berjalan, Infrastruktur Desa Terlihat Alami Perubahan

Plt Bupati Iwan Setiawan saat meninjau jembatan yang dibangun melalui program Samisade. (Irman | Diskominfo)

CIBINONG – Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) akan menjadi program unggulan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam soal pembangunannya khususnya pembangunan di desa. Sebab, Samisade telah membawa perubahan signifikan bagi infrastruktur desa.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengaku banyak perubahan di sejumlah desa berkat program Samisade. Jalan dan jembatan yang dulu rusak kini kondisinya sangat dirasakan masyarakat.

“Ini dulu jembatan kayu, sekarang sudah permanen dan bisa dilintasi kendaraan roda empat. Jembatan di Kampung Cisuren, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua ini dulu tidak bisa dilintasi roda empat, sekarang bisa,” ujar Plt Bupati Iwan Setiawan saat mengunjungi infrastruktur desa di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akhir pekan kemarin.

Selain itu, banyak tebingan yang dulu dikhawatirkan warga sekitar, kini terlihat kokoh berkat diturap Pemerintah Desa.

“Hal ini yang membuat desa semakin terlihat pembangunannya, masyarakat pun akhirnya merasakan adanya pemerintahan berkat pembangunan,” jelasnya.

Untuk itu, ia memastikan program bantuan keuangan atau Samisade ini akan tetap berlanjut meski pada perjalanan tahun pertama banyak kekurangan.

“Dan kekurangan itu menjadi evaluasi kami di Pemkab, dan tahun depan aka jauh lebihbaik,” ungkapnya.

Ia juga meminta, Pemerintah Desa sebagai pengguna anggaran harus melaksanakannya program ini sesuai aturan, tidak seenaknya sendiri.

“Program ini buat masyarakat bukan buat orang di Pemerintahan Desa apalagi kepala desa,” bebernya.

Sementara, Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Tuti Alawiyah mengatakan, program Samisade harus terus berjalan. Komisi 3 akan mengawasi dan memberikan masukan pada eksekutif jika pada pelaksanaannya banyak kekurangan.

“Disini fungsi legislatif dan eksekutif harus sinergi, ketika ada kekurang berikan masukan, kritisi juga tapi konstruktif,” ujar Tuti Alawiyah kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).

Ia mencontohkan, di tahun 2021 banyak persoalan Samisade yang masuk ke Komisi 3, baik soal pelaksanaan pembangunan maupun laporan. Untuk itu, ia bersama kawan-kawan dewan lainnya sering memberikan masukan agar program ini semakin baik.

“Ya kalau awal-awal ada kekurangan itu wajar, jadi jangan sampai berhenti, ini program untuk masyarakat, jadi harus berjalan dengan perbaikan-perbaikan, kuncinya ada di kepala desa,” bebernya.

Sukses pembangunan di desa, lanjut dia, tak bisa lepas dari peran kepala desa. “Meski kepala desa tidak berjalan sendiri, harus mendapatkan dukungan dari semua,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.