PAMIJAHAN – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, tinjau lokasi bencana alam di Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Tercatat ada sekitar 199 rumah yang mengalami kerusakan serta dua orang pekerja bangunan tewas tertimpa material bangunan pada Senin 02 September 2024.
Bey Machmudin menyampaikan belasungkawa atas dua korban jiwa dan empat korban luka-luka dari Blitar Jawa Tengah. Kemudian, para korban meninggal telah dibawa pulang ke Blitar.
“Walaupun sekarang musim kemarau, kita tetap harus waspada karena hujan ekstrem bisa terjadi di wilayah tertentu. Hindari ruang terbuka saat hujan deras dan pastikan bangunan kuat saat ada potensi puting beliung,” ujar Bey. Selasa 3 September 2024.
Menurut Bey, wilayah Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang kawasan hujan yang ekstrim, bahkan dirinya meminta masyarakat senantiasa waspada. “Kabupaten Bogor memang sering mengalami hujan ekstrem. Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati,” tambahnya.
Terkait kerusakan rumah akibat bencana, Bey menyatakan akan ada penilaian lebih lanjut untuk menentukan kategori kerusakan ringan, sedang, atau berat. “Sudah ada standar untuk itu,” katanya.
Dalam situasi cuaca yang tak terduga ini, Bey juga mengingatkan bahwa Jawa Barat rawan bencana, terutama di musim kemarau yang justru menghadirkan risiko bencana baru. “Kemarin kita rapat soal kekeringan, ada satu kabupaten dalam status tanggap darurat kekeringan dan 12 kabupaten siaga darurat, musim kemarau bukan berarti bebas dari ancaman, justru kita harus lebih waspada,” pungkasnya. FIR