Pemkab Bogor Gali Potensi Wisata Untuk Gerakkan Ekonomi Desa

Bupati Ade Yasin beserta jajarannya usai diskusi pemulihan ekonomi daerah berbasis desa di Situ Cibinong, Kabupaten Bogor. (Prayoga | Pakar)

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, terus berupaya menggali potensi wisata di tingkat desa. Melalui rencana gelaran Festival Desa Wisata, Pemkab Bogor mulai melakukan pendataan wilayah.

Bupati Ade Yasin menjelaskan, potensi wisata di tingkat desa di Kabupaten Bogor sangat lah besar. Sehingga perlu wadah untuk menampung potensi tersebut.

“Desa wisata ini untuk menghidupkan ekonomi di desa. Karena banyak sekali potensi wisata yang belum tergarap. Melalui festival ini mudah-mudahan bisa menggerakkan ekonomi di desa,” kata Ade Yasin dalam forum diskusi pemulihan ekonomi daerah bidang pariwisata berbasis desa di Situ Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/12/2021).

Meski memiliki market lokal, Ade Yasin menilai jika Desa Wisata ini akan mampu bersaing dengan wisata-wisata besar lainnya.

Terlebih, kata dia, Pemkab Bogor akan memberikan dorongan untuk meningkatkan potensi wisata ini dengan pembangunan infrastruktur menuju lokasi wisata melalui program Satu Miliar Satu Desa atau SamiSade.

“Sesuai visi misi kita itu memperbanyak wisata di desa. Walaupun marketnya lokal, tapi itu tidak kalah besarnya ya. Kami bantu melalui perbaikan infrastrukturnya untuk menunjang wisata,” jelas Ade Yasin.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi menyebutkan bahwa masih banyak potensi wisata di desa yang belum tergarap dengan baik.

“Sejauh ini kami mencatat baru ada sekitar 40 desa, itu pun baru 50 persennya yang sudah aktif. Kami terus gali, apalagi Festival Desa Wisata ini harus meraih dengan keikutsertaan desa,” kata Deni.

Beberapa desa yang sudah mulai dikenal sebagai Desa Wisata di antaranya di Desa Batu Layang, Tugu Utara, dan Desa Tugu Selatan, Puncak.

Deni tak memungkiri banyak potensi wisata di desa yang dikuasai oleh oknum atau kelompok. Untuk meminimalisir terjadinya bentrokan, pihaknya akan membuat sebuah regulasi sebagai payung hukum.

“Di sana kan ada desa, ada BPD, ada karang taruna dan lainnya. Maka harus bekerjasama. Kalau ada orang yang ingin menguasai, maka itu awal dari kehancuran. Sehingga kami akan buatkan regulasi agar ke depan ada peraturan desa, dan tidak ada konflik dengan desa dan lainnya,” jelasnya. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.