Pemkab Bogor Distribusikan 3,2 Ton Benih Padi Untuk Ratusan Lahan Terdampak Bencana di Leuwiliang dan Pamijahan

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan bersama jajaran saat meninjau lokasi bencana di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. (Dok.Pakar)

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, memberikan 3,2 ton benih padi kepada warga terdampak bencana di Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan.

Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nuryanti mengatakan, benih tersebut diberikan agar warga bisa kembali melakukan penanaman di lahan yang hancur akibat bencana.

“Kita kasih benih padi sekitar 3,2 ton, itu untuk sekitar 112 hektare lahan yang terdampak baik di Leuwiliang maupun Pamijahan,” kata Siti Nuryanti kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, pemberian benih tersebut akan sangat bisa membantu warga pemilik lahan persawahan yang merugi.

Bahkan, dia meyakini dengan kondisi lahan yang hancur akibat bencana tersebut, masa panen dari benih padi itu bisa segera didapatkan.

“Karena di sana airnya masih ada ya, ditambah lagi masih ada hujan,” jelas Siti Nuryanti.

Pemberian benih padi sendiri, kata dia, berlangsung secara bertahap. Tergantung daripada kesiapan warga yang akan dan ingin menanam.

“Ketika warga siap untuk menanam, maka kita segera mendistribusikan benih padi tersebut,” terang Siti Nuryanti.

Sekedar informasi, bencana alam banjir bandang dan longsor terjadi di Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan pada 22 Juni 2022. Dari bencana itu, Pemkab Bogor mencatat ratusan rumah warga dan fasilitas umum rusak.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan pun telah menugaskan jajarannya untuk melakukan kajian wilayah terdampak bencana di dua kecamatan tersebut.

“Saya minta tim mitigasi dari ini BPBD melalui kajian di bidang geologi untuk memetakan, ini zona merah atau hijau. kalau memang zona merah berarti harus direlokasi,” kata Iwan saat meninjau lokasi bencana pada Senin 27 Juni 2022.

Kajian itu ditargetkan selesai selama tiga bulan terhitung dari saat Iwan meninjau lokasi tersebut.

Menurutnya, kepastian itu akan menghasilkan sebuah kebijakan. Karena sejauh ini, Iwan mengaku menerima laporan bahwa penempatan kawasan terdampak bencana ini atas keinginan warga sendiri.

“Jadi ini harus dipastikan ada di zona mana, aman apa tidak. Saya tidak mau lagi dapat laporan penempatan kawasan ini atas keinginan warga, padahal dari sisi kelayakan berbahaya,” tegasnya.=MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.