GUNUNGSINDUR – Pemeliharaan serta penguatan kerukunan di antara umat beragama serta toleransi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, terus menjadi perhatian serius dari Pemkab Bogor serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Guna mendorong hal tersebut, Pemkab Bogor melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bogor mencanangkan Desa Kerukunan, tepatnya di Desa Pabuaran Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/11/2021).
Giat pencanangan Desa Kerukunan ini tampak dihadiri oleh Abas Resmana Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor, Bambang W. Tawekal Kepala Bakesbangpol, Madroja Sukarta Ketua FKUB Kabupaten Bogor, Ismail mewakili Balitbang Jakarta, Prihatna Arif Santosa Sekcam Gunungsidur, Mad Husin Kades Pabuaran serta enam orang perwakilan tokoh masing – masing agama.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Bupati Bogor Ade Yasin mengimbau semua warga masyarakat dan pemeluk agama agar terus menjalin silaturahmi untuk saling menyamakan visi, langkah dan strategi serta menjaga toleransi kerukunan beragama.
“Kita semua juga harus terus saling menjaga kerukunan beragama, merakit kebersamaan dan menjaga keutuhan negara. Des Kerukunan adalah sarana dan media silaturahim guna membahas kerukunan beragama di Kabupaten Bogor,” imbau Bupati Bogor Ade Yasin.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal menegaskan, Desa Kerukunan adalah contoh untuk semua desa lainnya dalam merawat toleransi antar pemeluk agama serta toleransi dalam keanekaragaman adat tradisi, budaya, bahasa dan lainnya yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
“Jadi berbeda itu bukanlah persoalan, tapi justeru menjadi modal kekuatan dalam kebersamaan guna melakukan giat pembangunan. Jadi prinsipnya tetap Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.
Pantauan media ini, dalam acara giat pencanangan Desa Kerukunan tersebut, selain dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama, juga ditampilkan beragam jenis budaya dan kesenian tradisional seperti seni silat Palang Pintu dan Barongsai.
“Tentu kami berharap Desa Padurenan yang telah dijadikan contoh sebagai Desa Kerukunan akan semakin maju dan berkembang serta dapat terus menjadi miniatur Indonesia yang damai dalam keragaman agama dan budaya,” ucap Prihatna Arif Santosa (PAS), Sekcam Gunungsidur. =FRI