CIBINONG – Iklim investasi di Kabupaten Bogor terus membaik setelah dihantam Pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor mencatat, pada tahun 2022 ini sudah hampir Rp8,4 triliun investasi yang masuk pada triwulan ketiga dari target Rp9.305 triliun.
Kadis DPMPTSP Kabupaten Bogor, Dace Supriyadi mengatakan, investasi ke ‘Bumi Tegar Beriman’ sepajang Januari hingga Oktober 2022 ini dirasakan bagus.
“Investasi bagus, sekarang saja sudah Rp8,4 triliun, jadi tinggal menyisakan kurang satu triliun lagi hingga akhir tahun nanti,” ujar Dace kepada wartawan.
Lanjut dia, besaran investasi yang masuk memang masih berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Kami optimis di akhir tahun target investasi sudah 100 persen,” ungkapnya.
Besaran investasi di Kabupaten Bogor, Kata dia, memang masih mendominasi ke sektor proferti dan industri. Bahkan dengan ditetapkannya kawasan Lido sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut di Kecamatan Cigombong.
“Lahan MNC di Lido itu hampir tiga ribu hektar, tapi yang masuk Kabupaten Bogor-nya itu hanya 1.000 hektar, tapi sangat berpengaruh bagi investor,” terang Dace.
Selain Kecamatan Cigombong dengan KEK nya, di wilayah barat seperi di Kecamatan Tenjo juga iklim investasi disana sangat bagus dengan adanya raksasa properti Agung Podomoro.
Selain itu, di wilayah tengah tepatnya di Kecamatan Sukaraja ada Sumarecon dan di wilayah timur ada Ciputra dengan Citra Indah dan Citraland.
“Karena mereka terus membangun kita hitung investasinya. Jadi investasi itu, ketika perusahaan terus mengembangkan permodalannya, selama tiga bulan sekali wajib melaporkan ke kita,” jelas Dace.
Sementara, untuk sektor industri, investasi lebih ke padat karya dan UMKM. “Kalau industri lebih ke padat karya, UMKM juga, jadi investasi di kabupaten Bogor tahun 2022 ini bagus,” tuturnya.
Untuk tahun 2023, DPMPTSP menargetkan investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor mencapai Rp9,8 triliun.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menarik investor tentunya dengan berbagai cara salah satunya dengan membuat event-event seperti Bogor Fest. Hanya saja, karena event-event tersebut dilarang pada saat Pandemi, kemungkinan di tahun 2023 nanti mulai kembali menganggarkan.
“Seharusnya di September tahun ini kita menggelar event untuk bisa menarik investasi, tapi anggarannya tidak ada, karena selama Pandemi selalu dihapus,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, di momen Hari Jadi Bogor juga bisa menjadi potensi untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi.
“Makanya di HJB itu semua potensi dikeluarkan, dan undang daerah-daerah lain, seperti kita sering diundang daerah lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik pada Tahun 2020 investasi kita tidak mencapai target hanya 94 persen karena pandemi. Namun di tahun 2021 investasi ke ‘Bumi Tegar Beriman’ kembali mencapai target.
Tahun 2020-2021 investasi di Bumi Tegar Beriman tercatat menyentuh Rp9,1 triliun dari berbagai sektor.
“PMA itu sebesar Rp4,7 triliun dan PMDN sekitar Rp4,3 triliun. Semua data itu, diperoleh dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu,” kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani. =YUS