CIBINONG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku pernah menjadi korban buli semasa duduk di bangku SMP. Emil, begitu pria ini disapa, saat itu merasa sangat depresi hingga tak semangat bersekolah.
“Saya ini survivor buli. Dulu SMP saya korban buli. Jadi sangat depresi juga saya pas jaman smp, dan tidak punya suporting sistem saat dulu,” kata Emil, Senin (25/7/2022).
Dia pun mengaku memahami betul para korban buli di sekolah. Teranyar, kasus buli yang menarik perhatiannya adalah kasus yang menimpa seorang anak kelas lima SD di bilangan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pada kasus tersebut, Emil memberikan perhatian khusus. Dia menyoroti peran orang tua hingga para guru yang mengajar di sekolah.
Menurutnya, kedua hal itu merupakan faktor yang paling menentukan sejauh mana kualitas hidup anak dengan pendidikan yang baik, yang diberikan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tercela seperti buli.
“Kuncinya itu di level terdekat ya, ada dua. Di rumah, orang tua itu sebagai pengganti guru. Maka saya imbau kalau anaknya sekolah itu dibiarkan jangan dilepaskan begitu saja, itu gak bisa. Maka seharusnya dididik lagi di rumah, ajarin lagi moral, etika, empati,” jelasnya.
“Di sekolah sebaliknya, guru jangan hanya ngurusin mata pelajaran. Guru adalah pengganti orang tua di sekolah. Jangan nganggap beres, pulang sekolah itu lepas,” sambungnya.
Untuk memberikan efek jera dan mencegah hal tersebut meluas, Emil juga meminta para pelaku buli diberikan hukuman.
“Harus tetap dihukum, jangan dibiarkan. Tapi dengan level kedisiplinan yang menyesuaikan,” tandas Emil. =MAM