Nelayan Jayanti Tuntut Janji Pemprov Jabar Segera Realisasikan Kolam Labuh

Nelayan Jayanti, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. (Ist)

CIANJUR—Warga nelayan Jayanti, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur selatan yang gabung didalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cianjur, mengaku resah akibat sering terjadinya gelombang pasang tinggi yang terjadi setiap tahun. Pasalnya, kolam labuh atau sodetan untuk penyimpanan perahunya hanya bisa menampung sebanyak 60 perahu.


Informasi yang berhasil dihimpun, akibat kolam labuh atau sodetan penyimpanan perahu nelayan yang hanya dapat menampung sebanyk 60 unit perahu tersebut. Sedangkan jumlah perahu nelayan yang ada sebanyak 700 unit perahu. Akibatnya setiap terjadi gelombang pasang sekitar 10 unit perahu hingga 20 itu hancur tenggelam, akibat gesekan atau terlalu berdesakan.


Ketua HNSI Kabupaten Cianjur, Relly Herajaya meminta agar pihak Pemrintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dapat pokus merealisasikan bantuan pembuatan kolam labuh (Sodetan-Red) yang bisa mampu menampung jumlah perahu nelayan yang ada di Jayanti. Pasalnya, jika seandainya tidak segera direalisasikan kolan labuh dan tempat pelelangan ikan (TPI) yang ada akan dibongkar, akibat sering terjadi rawannya ancaman kecelakaan terhadap parahu nelayan.


“Tujuan dibongkarnya sodetan kolam labuh dan tempat pelelangan ikan (TPI) yang sudah tidak terpakai ini, sebagai upaya penyelamatan perahu yang tidak tertampung dikolam labuh. Alasannya untuk penyelamatan perahu yang tidak tertampung serta tidak dapat mendarat dan tersipan ditengah laut,” tegas Relly kepada wartawan Minggu (17/7/2022).


Karena, lanjut Relly secana teknis Pelabuhan Jayanti sudah menjadi tanggungjawab dinas terkait Provinsi Jabar, sebagi perpindahan tanggungjawab dari Pemkab Cianjur. Sebenarnya pengajuan pembangunan sodetan atau kolam labuh tersebut, sudah dari sejak tahun 2018/19 lalu. Namun, ironisnya dari pihak pemprov Jabar hingga saat ini, tidak kunjung ada realisasinya.
“Akibat tidak kunjung ada realsisasinya ini, para nelayan Jayanti sudah merasa terasingkan atau termarginalkan dari daerah lainnya. Sebaiknya, pihak pemprov Jabar, secepatnya merealisasikannya sebelum timbul mosi tidak percaya dari para nelayan,” tegasnya.


Sebelumnya, anggota komisi IV di DPR RI Ono Surono mengatakan kedatangannya ke pantai pesisir selatan di pelabuhan Jayanti ini, untuk menemui para nelayan Jayanti. Pasalnya, dia mengaku sempat membawa direktur jenderal pelabuhan dari Ditjen perikanan dan kelautan. Sebagai komisi yang membidangi kelautan, perikanan dan pangan ini tentunya harus bertanggungjawab.


“Memang kedatangan saya kesini itu sengaja, untuk menemui para nelayan Jayanti. Karena, sudah janji dengan nelayan untuk membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan para nelayan Jayanti. Namun, karena anggarannya terganjal dengan situasi dan kondisi (Sikon) pandemi Covid-19, sehingga tidak terealisasi dan ini harus ada diklarifikasi,” pungkas legislator dari PDI Perjuangan ini. SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.