BOGOR – Seorang warga Ciampea, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor mengaku telah menjadi korban investasi koin bodong bernama EDCCash. Dian Pucuk (35), menceritakan ketika dirinya awal bergabung dalam bisnis investasi yang akhirnya menjadi korban dan diketahui bahwa investasi tersebut bodong. Sejak awal bergabung, Dian sudah mengeluarkan uang sebesar Rp5 miliar. Bukan itu saja, ia juga telah kehilangan 2 rumahnya yang di invetasikan ke EDCCash. “Kami akan melaporkan kasus investasi bodong ini ke Polda Jawa Barat,” ungkap Dian.
Ia menuturkan, akibat menjadi korban investasi bodong, dirinya terpaksa harus hidup di kontrakan sepetak bersama suami dan anak-anaknya, lantaran rumah yang dimilikinya telah dijual. “Saya sudah tidak memiliki apa apa, 2 rumah saya di jual, bahkan bukan saya saja yang mengalami hal ini, saya hanya salah satu korban dari ratusan nasabah investasi bodong EDCCash, bahkan jumlahnya itu ratusan dan di berbagai daerah di kota maupun di kabupaten,” ujarnya.
Sebelumya, Dian tertarik dengan EDCCash lantaran investasi koin yang di tawari oleh imam besar masjid raya Bogor, bernama haji Mulyana, dirinya setelah bergabung merekrut rekan dan keluarga mencapai 40 orang. “Dari 40 orang yang diajak berinvestasi kisaran nominalnya berbeda-beda, ada yang 5 juta rupiah, bahkan sampai ratusan juta, setelah bergabung saya setorkan uang dari kerabatnya kapada Owner EDCCash yang bernama AY,” bebernya.
Dian menambahkan, setelah satu tahun dia berinvestasi bersama rekannya, hasil tersebut tidak bisa di cairkan, hingga dirinya meminta pertanggungjawaban kepada Owner EDCCash, dan dirinya mendatangi kediaman owner di Bekasi Jawa barat. “Saya sudah tidak memiliki apa apa, rumah saya habis di jual, Bahkan perabotan rumah tetangganya turut jadi jaminan untuk nasabahnya,” tandasnya.
Selain melaporkan ke Polda Jawa Barat, Dian bersama korban lainnya berencana akan melaporkan kasus itu ke Mabes Polri. “Saya besok akan datang ke Polda Jabar untuk melaporkan hal ini, kita mendapatkan laporan dari pihak EDCCash sistem sedang di perbaiki sudah hampir 7 bulan tidak ada titik temu,” kata Dian.Terpisah, Humas Polres kabupaten Bogor Ita Puspita Lena, ketika dihubungi mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi terkait kasus investasi bodong tersebut, “Saya belum dapet informasi,” singkatnya. FIR