Masuk Zona Bencana Hidrometeorologi, BPBD Cianjur Tunggu SK Petugas Kebencanaan

Petugas BPBD Kabupaten Cianjur. (Ist)

CIANJUR—Terkait soal surat keputusan(SK) bagi petugas penanganan kebencanaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, masih dalam proses pengajuan. Pasalnya, surat keputusan (SK) bagi para petugas penanganan kebencaan ini, sangat penting untuk menambah kekuatan secara hukum.

hal itu dikatakan, Kepala Bidang Penanggulangan Kebencanaan BPBD Kabupaten Cianjur Ade.B kepada wartawan Selasa (2/11/2021).
Menurutnya, tujuan dari surat keputusan (SK) tersebut agar menambah kekuatan bagi para petugas yang turun langsung ke lokasi kejadian bencana. Hingga saat ini BPBD Kabupaten Cianjur masih menunggu proses pengajuan SK tentang penugasan.

“Karena saat ini Cianjur masuk ke zona bencana Hidrometeorologi. Tentunya, dengan adanya surat keputusan (SK) akan menjadi bagian dari tanggungjawab BPBD Kabupaten Cianjur.”terangnya.
Selama ini,lanjut Ade dari sebanyak 32 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Cianjur, ada sebanyak 15 Kecamatan diwilayah Cianjur selatan dan 4 Kecamatan ada diwilayah Cianjur utara yang tergolong rawan terjadi bencana.

Daerah Kecamatan yang rawan bencana tersebut, diantaranya, Kecamatan Cidaun, Naringgul, Sukanagara, Pagelaran, Takokak, dan lainnya. Sedangkan didaerah wilayah Cianjur utara Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, Pacet dan Cugenang.
“Memang di beberapa Kecamatan yang rawan bencana tersebut, beragam. Mulai dari hujan, banjir, longsor, pohon tumbang, angin puting beliung, pergerakan tanah, dan kemarau. BPBD itu sifatnya hanya memberikan assesment, dan atau mendata lalu evakuasi. Salah satunya pada saat pendataan kejadian banjir di Kecamatan Sukanagara. Akibat meluapnya sungai Cibanggala, dari hujan deras,” ungkapnya.


Ade mengatakan disemua wilayah di Cianjur ini rawan terjadinya bencana. Salah satunya di Kecamatan Sukaluyu dan Karangtengah terjadi banjir bandang juga disertai angin kencang sehingga mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami rusak parah. “Tidak hanya itu saja, baru-baru ini bencana longsor yang menyebabkan putusnya akses utama penghubung dua desa. Yakni Desa Mekar jaya, dan Gelarwangi Kecamatan Cidaun,” ujarnya.


Saat itu,kata Ade, BPBD bersama warga sekitar berupaya agar akses utama bagi warga di dua desa tersebut bisa dilewati oleh sepeda motor. “Sementara untuk sepeda motor sudah bisa dilewati, kecuali untuk kendaraan roda empat belum bisa karena harus ada perbaikan secara menyeluruh dari Dinas PUPR,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, intensitas curah hujan saat ini diwilayah Kabupaten Cianjur terbilang ekstrim meski belum masuk saatnya. Salah satunya, terjadi bencana banjir di Kecamatan Sukanagara yang diduga dari laupan air sungai Cibanggala.

“Memang banjir tersebut, akibat dari hujan deras yang secara terus-menerus, memang puncaknya musim hujan itu pada bulan Desember, Januari. Tapi sekarang juga terlihat ekstrim. Namun tetap berharap agar warga masyarakat yang tinggal dilokasi daerah rawan bencana, selalu waspada dan berhati-hati. Karena situasi dan kondisi (Sikon) cuaca saat ini begitu sulit diprediksi. NDI/SYA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.