Launching Program Samisade Dua Desa di Kecamatan Parungpanjang, Icang Bilang Begini

Camat Parungpanjang Icang Aliyudin melakukan launching program Samisade di dua desa yaitu Desa Cikuda dan Dago. (Fahri | Pakar)

PARUNGPANJANG – Dua desa di wilayah Kecamatan Parungpanjang, baru saja usai melakukan launching program Satu Miliar Satu Desa (Samisade). Kedua Desa tersebut adalah Desa Cikuda dan Dago.

Camat Parungpanjang Icang Aliyudin, menghadiri dua kegiatan launching tersebut didampingi oleh pendampingan desa, kepala desa dan staff serta tim pelaksana kegiatan (TPK) juga tokoh masyarakat dan lingkungan lokasi giat program tersebut dilaksanakan.

“Di Desa Cikuda, launching Samisade dengan jenis kegiatan pembangunan TPT. Sedangkan di Desa Dago dilakukan pembuatan turap untuk tanggul penahan banjir di Sungai Cileutik. Karena di area ini sering terjadi banjir, khususnya Dago Girang,” ungkap Icang Aliyudin kepada wartawan di lokasi giat Samisade Desa Dago, Rabu (22/12/2021).

Camat Icang menjelaskan, kedua desa ini baru launching program Samisade dengan pencairan anggaran untuk tahap pertama 40 persen. Untuk Desa Dago panjang turap yang dikerjakan 450 meter. Ditanya soal ketiadaan papan proyek dan backdrop dari giat launching, Icang menyebutkan hal ini karena kurangnya persiapan teknis dari TPK.

“Ini hanya karena kekurangan persiapan teknis. Nanti saya minta untuk segera dibuatkan sebagai bagian transparansi publik program Samisade ini,” jelas Icang Aliyudin.

Muhdom, Kepala Desa Dago mengaku kesal dengan ketidaksiapan dari jajaran aparatur staf pemerintah desa serta TPK program Samisade. Menurutnya, segala persiapan seharusnya bisa dimatangkan dan tidak selalu menunggu arahan dari kepala desa.

“Seharusnya sudah ada, tadi sudah saya tegur dan minta segera dipersiapkan dan dibuat. Hal semacam ini harusnya tugas yang bisa dijalankan staf desa terutama TPK program Samisade. Jujur saya juga kecewa dan akan memperbaiki hal ini,” tegas Muhdom.

Sementara Pendamping Desa Program Samisade Desa Dago, Sarah mengatakan bahwa ketersediaan papan proyek dan backdrop adalah salah satu media untuk adanya transparansi dari penggunaan anggaran yang sudah ditentukan oleh aturan pelaksanaan dan teknis.

“Jadi ini (papan proyek-red) memang wajib ada untuk transparansi publik. Tapi ini teknis dan kami akan terus pantau giat terutama penggunaan anggaran dan pelaksanaannya. Saya sudah minta TPK siapkan dan buat papan proyek dan backdrop, karena itu juga masuk ke LPJ,” beber Sarah. =FRI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.