Lagi Video Viral Pekerja Migran Indonesia Disekap di Negara Kamboja

CIANJUR – Lagi-lagi video salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Vivi Hartati (20) warga Kampung Kaum Tengah, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, kembali viral di media sosial (Medsos) yang meminta bantuan kepada pemerintah untuk bisa pulang kembali ke Indonesia.

Informasi yang berhasil dihimpun, dalam rekaman video yang berdurasi selama 32 detik tersebut, Vivi Hartati (20) warga Kampung Kaum Tengah, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak tengah disekap oleh seseorang di sebuah Kota di Negara Kamboja.


Sedangkan ciri-ciri Vivi perempuan berambut pirang panjang yang menggenakan switer cokelat itu terlihat dalam posisi tertekan. Bahkan menyebutkan tidak bisa berbicara kencang karena takut ketahuan. “Saya sudah tidak tahan di negara Kamboja. Bakhkan pasportpun ditahan. Maaf, saya tidak bisa bicara kencang-kencang, karena di belakang ada yang menjaga,” ujar Vivi dalam video viralnya.

Namun, diakhir percakapan, Vivi menyatakan penyekapnya itu saat ini meminta tebusan uang dengan nominal yang besar. “Tolong pak!, bantu saya. Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong sekali lagi tolong,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Dera (36) mengungkapkan, sang adik mengikuti suaminya Raja Alexander (23) yang sudah terlebih dahulu bekerja di Kamboja. Selain mengikuti suaminya Vivi juga ditawarkan untuk bekerja disebuah hotel. Namun setelah Satu bulan bekerja dirinya mengaku tidak betah.


“Jadi memang tidak melalui jalur sponsor keberangkatan dari sini nya. Tapi saat itu, jadual berangkatnya dan tiket sudah tersedia dari sana. Asal mulanya di iming-imingi untuk kerja di hotel yang baru berdiri 1 bulan, namun tidak betah. Sehingga akhirnya disekap karena masih ada kontrak,” terangnya.

Saat itu, kata Dera adiknya Vivi mengirimkan lokasi penyekapannya dan menyebutkan keluarga harus menyediakan uang tebusan sebagai syarat kepulangannya. “Sampai saat ini masih terus komunikasi, Harus menyiapkan uang tebusan Rp66 juta. Keluarga baru ada Rp30 Juta. Kalau lokasi penyekapan nya di mes Pelangi Preah Shinauk Kota Sihanoukville, Kamboja,” ujarnya.

Sementara itu, Kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra mengungkapkan terkait viral nya warga Cianjur yang disekap di Kamboja pihaknya belum ada laporan.

Namun, lanjut Tohari, pihaknya sudah mengetahui adanya warga Cianjur yang disekap di Kamboja dan ingin segera pulang melalui media sosial. Saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). “Sementara laporan resmi ke kami belum ada, Tapi kami dark Dinas sudah lapor ke KBRI dan sekarang sedang proses pencarian data lokasi korban di Kamboja,” pungkasnya. NDI/SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.