Kenaikan Harga BBM Pertamax Tak Pengaruhi Warga di Cianjur

Inilah salah satu SPBU di wilayah Cianjur. (Ist)

CIANJUR – Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari Rp 12.950/Liter, menjadi Rp 13.700/Liter, diakui PT Pertamina Patra Niaga beralasan untuk penyesuaian. Pasalnya penyesuaian harga Pertamax tersebut, secara resmi sudah naik menjadi Rp 13.700/Liter dari sejak Sabtu, tanggal 10 Agustus 2024 lalu di seluruh Indonesia.


Salah seorang petugas SPBU Bojong Yedi (35) membenarkan jika kenaikan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax ini, memang secara serentak se-Indonesia, dari sejak hari Sabtu 10 Agustus 2024. “Memang sudah sesuai aturan Pertamina semuanya serentak naik jadi Rp.13.700, bukan hanya di Jabodetabek saja,” terang Yedi kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).


Pasalnya, kata Yedi, kenaikan harga BBM ini, kan aturan dari Pertamina, jadi sama kan ini otomatis soalnya online juga. “Jadi dari kemarin sudah naik, kan ini online jadi semuanya seluruh Indonesia naik. Kalau misalkan harganya beda kan kita bisa dipertanyakan,” katanya.


Terpisah tukang ojek pangkalan di Desa Sukamulya Didin (64) mengaku terkait soal kenaikan pertamax dirinya tidak begitu mengambil pusing. Sebab dirinya tidak pernah menggunakan BMM jenis Pertamax hanya menggunakan pertalite. “Ah Abah mah tidak ambil pusing, buat ngojek paling isi pertalite. Bisa dibilang jarang ngisi Pertamax mah,” tuturnya.


Salah satu pengamat ekonomi dari Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Irpan Jamil mengatakan, untuk kondisi sekarang kenaikan harga BBM Non-subsidi jenis Pertamax belum terlalu terasa, karena masih ada BBM Subsidi. “Tapi bisa jadi ketika BBM subsidi, dicabut subsidinya akan terjadi pengaruh tidak hanya untuk sektor atau lini usaha tapi juga masyarakat secara umum,” katanya.


Sebab, kata Irpan, beberapa waktu kedepan belum terasa dampaknya terkecuali nanti harganya bertahan cukup lama maka akan mulai terasa terutama dibeberapa sektor, seperti transportasi misalnya. “Mungkin belum terasa tapi, jika bertahan cukup lama maka akan terasa dampaknya bagi sektor transportasi,” pungkasnya. BNM/NDI/SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.