BOGOR – Belakangan ini isu kenaikan BBM menjadi topik pembicaraan utama dimasyarakat. Segala aspek ikut terpengaruhi, salah satunya adalah harga komoditas kebutuhan pokok. Seperti yang terjadi di Pasar Jambu Dua, kenaikkan harga BBM memiliki dampak sejumlah kebutuhan pokok ikut naik, namun kondisi kenaikan tidak terlalu berpengaruh besar, hanya ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan.
“Kenaikkan harga terjadi, namun tidak terlalu tinggi. Dan tidak mempengaruhi pengunjung pasar, bahkan dapat dikatakan sangat normal,” ungkap Aji, selaku Kepala UPT Pasar Jambu Dua ketika ditemui di ruangannya, pada Senin 12 September 2022.
Aji melanjutkan, harga komoditas yang naik diantaranya, cabai dan telur. Namun kenaikkan ini tidak sama seperti mendekati Hari Raya Idul Adha beberapa bulan lalu.
“Saat kenaikkan harga mendekati Hari Raya Idul Adha, volume pengunjung pasar ikut menurun karena harga bahan pokok yang naik melesat sangat tinggi. Kalau sekarang bisa dibilang masih nirmal,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, apabila terjadi kenaikan harga, pendapatan pedagang dan pengeluarannya, tidak sebanding. Tentu saja hal ini mengganggu pergerakan ekosistem pasar Jambu Dua tersebut.
Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pedagang dan pemasok nakal, UPT Pasar Jambu Dua rutin melakukan pengawasan setiap harinya dan selalu meng update harga untuk menyesuaikan dengan harga pasar lain disekitaran Kota Bogor.
Maraknya aksi demo terkait kenaikan BBM, Aji menuturkan, hal itu sangat berdampak kepada angka kunjungan ke pasar. “Banyak akses jalan ditutup ketika demo, jadi para pengunjung pasar berkurang,” imbuhnya.
Disisi lain, salah satu pedagang telur di Pasar Jambu Dua, Titin, mengungkapkan bahwa harga dagangnya cendurung turun setelah kenaikkan BBM. “Turun ini mah kang, sekarang sekilo 28 ribu. Tadinya 30 ribu sekilo,” singkatnya. MG1/RIF