
CISARUA – Sosialisasi terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak terus dilakukan menjelang menempati lokasi baru di rest area Gunung Mas. Sosialisasi diikuti ratusan PKL dan dihadiri Camat Ciarua Ivan Pramudya, pada Selasa 19 September 2023.
Namun, dalam sosialisasi, pedagang menyampaikan sejumlah keluhan-keluhan yang hingga saat ini belum mendapatkan kepastian, terutama persoalan pendataan pedagang yang belum clear dan selesai. Pedagang juga protes terhadap pembagian kios-kios bagi pedagang, karena dianggap tidak sesuai.
“Kita menyambut baik adanya Rest Area, tapi bukan berarti yang sudah ada ditiadakan. Intinya pemikiran baru yang meninggalkan pemikiran lama, seharusnya tinggal melanjutkan,” ungkap ketua paguyuban PKL Yadi.
Menurutnya, saat ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor melakukan tindakan pembinasaan terhadap para PKL yang ada dikawasan Puncak. “Kalau kita dibinasakan kembali ke titik nol, prosesnya juga kan panjang, jadi yang menolak untuk pindah kita meminta kepada pemerintah untuk melakukan pembinaan dan penataan ulang secara terarah,” kata dia.
Disatu sisi menurutnya kegunaan rest area bukan untuk kemaslahatan PKL, akan tetapi dijadikan ajang untuk kepentingan pribadi. Bahkan keabsahan data penerima kios tidak singkron dengan data para PKL eksisting. “Oh iya, kita mengetahui itu semua, ketidaksingkronan data itu, sudah beberapa kali melakukan pendataan, tapi tidak ada keberhasilannya,” ujarnya.
Ia juga menilai, kegunaan serta asas manfaat kios rest area tidak dirasakan penuh oleh para PKL, bahkan dalam sosialisasi pun tidak dilayani dengan sepenuh hati. “Adanya rest area kita tidak tau kegunaannya untuk siapa, karena kita sudah memiliki warung, kenapa harus mengisi rest area. Padahal tinggal meneruskan saja, kalau harus tertata ya ayo kita mengimbangi seperti rest area jadi terarah,” tuturnya.
Dalam perbedaan data anatara paguyuban Kl dengan Disdagin, tentunya harus segera dibenahi dan berharap pemerintah Kabupaten Bogor segera menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan fakta sebenarnya. “Saya kurang faham terkait kurang singkronnya data PKL dan bukan ada diranah kita. Harapan kami, pembinaan dijalankan sesuai dengan mestinya,” tutupnya. FIR