CIBINONG – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi menargetkan ada 60 desa wisata di Kabupaten Bogor hingga tahun 2024 nanti.
Menurutnya, desa wisata saat ini menjadi tren alternatif wisata dengan mengusung konsep interaksi antara alam, budaya, dan masyarakat lokal.
Atas dasar itu, perlu terus berkembang pembentukan desa wisata-desa wisata baru di Kabupaten Bogor ini mengingat keberadaan desa wisata sangat dirasakan masyarakat desa khususnya soal ekonomi
“Kita targetkan ada penambahan desa wisata baru di tahun ini hingga semuanya mencapai 60 Dewis,” ujar Deni Humaedi.
Sementara, Ketua Forum Desa Wisata Kabupaten Bogor, Deni Amarruloh menjelaskan, kini desa wisata di Kabupaten Bogor terus berkembang semakin mandiri dan tangguh.
Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya untuk memajukan sektor pariwisata, salah satunya dengan memperbanyak desa wisata melalui Program Karsa Bogor Maju. Pada 2019 ada 25 desa wisata, kemudian bertambah di tahun 2020 menjadi 35 desa, tahun 2021 menjadi 40 desa dan pada tahun 2022 ini menjadi 41 desa wisata.
“Pengembangan desa wisata terus dilakukan, di Kabupaten Bogor terbagi menjadi 6 wilayah, dari mulai selatan, yaitu Desa Tugu Selatan sampai ke Ciawi. Kemudian Ciawi sampai ke perbatasan Sukabumi. Di barat, yaitu dari Tamansari sampai Pamijahan. Selanjutnya dari Ciampea, Nanggung, sampai ke Sukajaya,” jelas Denni Amarullah.
Ia menambahkan, wilayah utara ada Desa Wisata Iwul dan Jampang, memang untuk di wilayah utara masih terbatas. Untuk wilayah timur ada Desa Wisata Pasir Mukti, Tarikolot, Linggar Mukti, dan Bojong Kulur. Jadi ada beberapa desa wisata yang memang saat ini sedang proses pengembangan yang sempat tertahan karena pandemi Covid 19.
“Tahun depan mudah-mudahan target Disbudpar bisa kembali digarap hingga puluhan desa wisata kembali terbentuk,” tandasnya. =YUS