LEUWILIANG – Minimnya tingkat kesadaran orang tua terhadap kesetaraan pendidikan, Sekolah Dasar Negeri 01 Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor memiliki misi tersebut agar kesetaraan sektor pendidikan bisa seimbang.
Kepala sekolah SDN 01 Pabangbon, Asikin, meyakini bahwa anak murid-murid yang lulus di tahun ajaran 2021 tidak ada yang putus sekolah dan lanjut sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Yang lulus tahun ini 27 orang, kita sih berkeinginan lebih dari 30. Apalagi disini banyak guru honorer, kalau siswa dan siswi berkurang tentunya guru honor pun ikut berkurang, maka kita ingin lebih 27 orang jumlahnya,” ungkapnya kepada pakuanraya.com, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, dari total 27 siswa dan siswi yang lepas dari sekolah dasar, hampir 90% melanjutkan ketingkat sekolah menengah pertama, namun 10% siswa melanjutkan untuk kepondok pesantren.
“Yang lulus dari 27 orang, hampir 21 orang melanjutkan ke tahap SMP sisanya ketingkat pondok pesantren, ya mungkin yang lanjut ke ponpes karna lingkungan religious atau mungkin keinginan orang tau,” jelasnya.
Pihaknya pun memastikan bahwa seluruh alumni yang keuar dari SDN 01 Pabangbon lanjut sekolah, dan tidak ada yang terputus. “Kita selalu sosialisasikan terhadap orang tua wali murid agar lanjut sekolah, dan kita meyakini pihak orang tua bahwa masuk SMP itu gratis tidak di pungut biaya, meskipun dimasa pandemi sejauh ini wali murid tidak ada yang mengeluhkan hal tersebut,” jelasnya.
Ia juga berharap di penerimaan siswa tahun ini bisa banyak siswanya. “Kita sudah informasikan terhadap masyarakat bahwa sekolah kita sudah melakukan PPDB pada tanggal 15 Juni sampai 25 Juli itu pun kalo ada yang terlambat kita masih terima. Sejauh ini baru 16 yang mendaftar ke sekolah kita,” pungkasnya. FIR