CIBINONG – Meskipun banyak lahan Fasos Fasum yang telah disiapkan oleh pihak pengembang, mau ga mau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan membeli lahan dengan nilai APBD sebesar Rp 32 miliar untuk rencana pembangunan SMPN 4 Citeureup dan SMPN 5 Cibinong.
Data yang dihimpun oleh Pakar, dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) tahun anggaran 2023 di pos Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
Rencana pembelian lahan tersebut sebesar Rp 32,5 miliar yang terdiri dari SMPN 4 Citeureup berlokasi di kampung Jelok Setu, RT 04/04, Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup dengan pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 17,5 miliar.
Sedangkan SMP Negeri 5 Cibinong, berlokasi di Kelurahan Pabuaran Mekar, dengan alokasi anggaran yang disedikan untuk membebaskan lahan seluas 7.000 meter persegi mencapai Rp 15 miliar.
Hal itu disampaikan oleh salah satu sumber internal di Dinas Pendidikan bahwa saat ini rencana pembebasan lahan sudah memasuki tahapan penaksiran yang dilakukan tim apprasial bersertifikasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Tahapan studi kelayakan atau feasibility study sudah selesai, dua lokasi yang ditetapkan untuk membangun SMP Negeri 4 Citeureup, dan SMP Negeri 5 Cibinong, sudah selesai,” ungkapnya.
Padahal, pengadaan lahan untuk SMPN 4 Citeureup menuai polemik. Bukan tanpa sebab, nyatanya ada dua Desa di Kecamatan Citeureup termasuk Desa Sukahati dan Leuwinutug memiliki lahan Fasos Fasum seluas 1 hektar lebih.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Leuwinutug, Deden Saeful Hamdi bahwa bukan hanya Desa Sukahati yang memiliki lahan Fasos Fasum tetapi wilayahnya pun memiliki lahan tersebut dari pihak pengembang.
“Kalau mau berbicara lahan Fasos Fasum, bukan di Sukahati saja yang punya. Tapi disini (Leuwinutug) juga punya, bahkan luasnya 1,5 hektar tapi karna lahannya miring, tidak merata dan letak lokasinya berdekatan dengan Cibinong. Lokasi itu tidak cocok untuk SMPN 4 Citeureup,” katanya kepada Pakar.
Senada dikatakan Kepala Desa Sukahati, Endang Gunawan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan Fasos Fasum dan telah sejak awal mengajukan usulan untuk pembangunan SMPN 4 Citeureup.
“Saya sudah menyiapkan lahan Fasos Fasum dan sudah mengusulkan pembangunan SMPN 4 Citeureup itu sejak awal sebelum Desa Leuwinutug tapi kenapa letak lokasinya disana (Leuwintug) padahal lokasi Fasos Fasum kita sudah ditinjau oleh Pemkab,” keluhnya.
Disamping itu Kepala Dinas Pendidikan, Juanda Dimansyah, anggaran yang dialokasikan Rp 17,5 miliar itu masih pagu dan tidak akan terpakai semuanya.
“Pembebasan lahan untuk kepentingan umum kan ada aturan dan rumus untuk menentukan harga beli. Kita tidak berpatokan pada harga pasar atau ekonomi, namun pada Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP),” ucapnya.
Juanda pun membenarkan, penetapan lokasi untuk membangun SMP Negeri 4 Citeureup, tepatnya di Desa Leuwinutug, sudah berdasarkan kajian yang melibatkan semua unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Iya, lokasi SMPN 4 Citeureup, tetap tak ada perubahan mengacu pada hasil kajian sudah ditetapkan di Leuwinutug,” kata Kepala Dinas Pendidikan Juanda Dimansyah, baru-baru ini.
Mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan serta Camat Gunung Putri itu mengatakan, pengadaan lahan untuk pembangunan SMP Negeri 4 Citeureup sangat mendesak, ditambah lagi Dinas Pendidikan, sambung Juanda, kesulitan mencari alternatif lahan lain.
“Waktunya sudah mepet, dikira gampang nyari lahan. Sedangkan nyari lahan sekarang itu susah dan di Sukahati itu ga ada lahan Fasos Fasum, meskipun ada tidak memungkinkan dan peruntukannya belum jelas,” tegasnya.
Sementara itu, sejak ada rencana Pemkab membebaskan lahan di Kampung Jelok Setu, Desa Leuwinutug, NJOP dan nilai pasar harga tanah di sekitaran lokasi kompak naik. “NJOP tanah di Kampung Jelok Setu tahun 2023 ini naik, efeknya pada naiknya harga pasar yang berkisar di atas Rp 1,5 juta/meter, padahal lokasinya jauh dari lokasi tanah yang akan dibangun SMPN Citeureup,” kata seorang warga berinisial AGP.
AGP mengungkapkan, sebelumnya harga jual atau pasaran tanah di Kampung Jelok Setu itu dikisaran di bawah Rp 500 ribu/meternya. “Saymemprediksi jika SMPN 4 Citeureup akan t erealisasi dibangun dalam waktu dekat, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan Kampung Jelok Setu, Desa Leuwinutug akan terus naik,” tandasnya. AGE