Ini Penyebab SDN Bojonggede 02 Belum Direhab

CIBINONG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melalui Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan angkat bicara soal usulan rehabilitasi SDN Bojonggede 02 yang sempat ditolak.

Kepala Seksi (Kasie) Sarpas Rehab SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Fadly membantah bahwa pengajuan SDN Bojonggede 02 untuk usulan rehab tersebut bukan ditolak, melainkan diprediksi lahan sekolah tersebut berada dikawasan milik PT KAI.

“Usulan itu bukan ditolak, tapi kita prediksi lahan itu milik PT KAI (Kereta Api Indonesia) dan untuk melakukan rehab perlu adanya persetujuan dari sana (PT KAI),” katanya kepada PAKAR.(10/4)

Bukan hanya itu ia menjelaskan bahwa saat pembangunan SDN Bojonggede 02 tidak mengalami kesulitan, sebab pada jaman itu PT KAI masih dalam kewenangan Pemerintah.

Sehingga setiap pembangunan sarana umum dan sarana prasarana pendidikan tidak perlu adanya persyaratan yang begitu ketat.

“Dulu itu untuk membangun sekolah, tinggal membangun. Kalau sekarang kita harus mengusulkan terlebih dahulu, dan perlu adanya persetujuan. Jadi itu salah satu alasan kita Disdik belum bisa merehab SDN Bojonggede 02,” jelasnya.

Maka dari itu pihaknya akan mengecek SDN Bojonggede 02 apabila sekolah tersebut benar-benar mengajukan usulan rehab.

“Nanti kita cek, dan nanti kita minta pihak sekolah mengajukan permohonan kepada pihak PT KAI dan kita juga dari Disdik dorong agar SDN Bojonggede mendapatkan rehab,” imbuhnya.

Sebelumnya SDN Bojonggede 02 sempat mengajukan permohonan rehabilitasi terhadap tiga ruang kelas sebelum meminta relokasi. Namun usulan tersebut ditolak oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, sebab lokasi sekolah tersebut berada dipinggir rel kereta api.

“Kita sempat mengajukan rehab tiga ruang kelas karena kondisi ruangan ini sudah memprihatinkan terutama dibagian atap sekolah ada yang hancur, tapi usulan itu kita ditolak oleh Disdik dengan alasan lokasi sekolah berada di pinggir rel kereta api,” kata Kepala SDN Bojonggede 02, Suwartini kepada PAKAR.

Ia menyampaikan bangunan lama yang telah berdiri sejak tahun 1980-an dengan luas lahan kurang lebih 1.500 meter belum mendapatkan rehabilitasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

“Bangunan ini sudah berdiri sejak lama tapi belum mendapatkan rehab sama sekali sejak beridirnya sekolah ini. Setelah kita mengajukan usulan rehab tapi ditolak,” ucapnya.

Maka dari itu setiap bangunan sekolah yang mengalami kerusakan, pihaknya melakukan perbaikan sedikit demi sedikit menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Jadi setiap kondisi ruang sekolah yang rusak seperti dibagian atap, jendela itu kita perbaiki menggunakan Dana Bos. Yah mau begimana lagi, kalau ga diperbaiki, rusaknya makin merembet kesana-kesini dan pastinya mengganggu aktivitas belajar mengajar,” jelasnya.

Senada dikatakan salah satu guru kelas I SDN Bojonggede 02, Suroh bahwa ada beberapa ruang kelas yang mengalami kerusakan dibagian atap.

“Ada tiga ruang kelas yang bagian atapnya rusak, malah kalau hujan tuh, tetesan airnya bocor masuk ke ruangan kelas jadi pembelajar belajar mengajar kita agak terhambat. Dan sejak tahun lalu kita sudah mengusulkan rehab tapi sampai sekarang belum ada titik terang dari Disdik,” tandasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.