
LEUWILIANG – Suasana hujan deras yang terjadi pada Rabu 23 Juni 2022 sekira pukul 18.00 WIB menjelang malam hari, di wilayah Kampung Cibagoak Tanjungsari, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, seketika langsung mencekam dan menakutkan. Suasana pedesaan yang hening dari hiruk pikuk perkotaan, mendadak mencekam tatkala terdengar gemuruh keras yang berasal dari longsor dan banjir bandang yang terjadi saat itu. Semua warga berteriak dan berlarian menyelamatkan diri menjauh dari rumah-rumah mereka yang dihantam derasnya banjir bandang.
Asep (37) m warga Kampung Cibagoak Tanjung Sari RT 02/ RW 07, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, salah satu warga yang berhasil lolos dari maut manakala longsor dan banjir bandang terjadi. Saat kejadian, Asep menuturkan bahwa dirinya baru saja selesai mandi usai seharian bekerja. Tiba-tiba, ada sebatang pohon besar masuk kedalam rumahnya dan berada tepat melewati di atas kepalanya, dibarengi dentuman dasyat yang ternyata berasal dari bongkahan batu serta tanah yang menghantam dinding bagian depan rumahnya.
Dalam kondisi seperti itu, Asep langsung berusaha keluar dan menyelamatkan diri. Beruntung, tubuhnya tidak terhantam material longsoran yang terjadi, sehingga Asep bisa berlari kencang hingga menjauhi rumahnya.
Kepada Pakar Online, Asep juga menuturkan bahwa sebelum musibah longsor menghantam rumahnya, ia mengaku punya firasat seperti ada yang menyuruhnya agar pergi membawa istri dan ke tiga anaknya ke Puraseda, yakni menginap di rumah sang mertua.
“Pada hari Rabu pagi sebelum longsor terjadi, saya punya firasat seperti ada yang menyuruh saya memboyong anak anak dan istri untuk pergi menginap dirumah orang tuanya di Puraseda. Akhirnya saya bawa mereka kesana, dan saat kejadian, mereka tidak ada dengan saya, sehingga mereka selamat semua,” ungkapnya.
Bukan itu saja, tambah Asep, ia pun dibuat lebih terkejut begitu mendengar dentuman keras berasal dari depan rumah dibarengi robohnya dinding tembok rumah akibat diterjang batu besar dan tanah. “Tanpa pikir panjang, saya pun loncat dan kabur lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Alhamdulilah saya selamat termasuk anak anak dan istri saya yang di pagi harinya sudah saya antar ke rumah orang tuanya di Puraseda,” harunya.
Hingga saat ini, Asep masih berupaya menyelamatkan barang-barang berharga di rumahnya yang mengalami rusak berat akibat hantaman longsor dan banjir bandang. “Semoga nanti ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah saya. Karena rumah saya rusak berat,” harap Asep. JEF