Ini Kasus Tewasnya Anggota Polri dan Anggota TNI Yang Terluka Versi IPW

Inilah rekaman camera CCTV di dekat MY Bar Jl. Falatehan I No 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasi peristiwa keributan yang terjadi Minggu 18 April sekitar pukul 05.30 WIB. (Ist)

JAKARTA – Belum tuntas kasus anggota TNI tewas ditembak oknum polisi di sebuah kafe di Cengkareng Jakarta Barat, kemarin kembali terjadi keributan, yang menyebabkan anggota polisi tewas ditusuk dan anggota TNI luka luka di dekat MY Bar Jakarta Selatan.Untuk itu Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Polda Metro Jaya segera mengungkapkan secara transparan kasus tersebt.

“Apa sebenarnya yang terjadi agar kasus ini tidak menjadi teror baru bagi warga Jakarta?,” tanya Neta lewat keterangannya, Senin (19/4/2021). Menurut Neta, aksi pengeroyokan itu sendiri sempat viral di media sosial yang diambil dari sebuah rekaman video CCTV. Anggota TNI-AD dan anggota Brimob Kelapa dua itu ditemukan terkapar di dekat MY Bar Jl. Falatehan I No 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Peristiwa keributan itu terjadi Minggu 18 April sekitar pukul 05.30 Wib, di MY Bar Jl. Falatehan I.

Laporan intelijen yang diperoleh IPW menyebutkan, keributan di Jl Falatehan itu melibatkan oknum anggota TNI-AD dan oknum Brimob Kelapa Dua. Akibat keributan itu Sersan Dua Donatus Boyau, Nrp : 21180183870897 anggota Grup-3 Kopassus menderita luka.

Saat ini yang brsangkutan dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Sedangkan Bharatu Yohanes Samuel Biet personil Rantis Sat Men 3 pelopor Kelapa dua yang juga supir Kabaintelkam Polri tewas saat dibawa ke RSPP Kebayoran Baru Jakarta Selatan.Dalam peristiwa itu ada dua saksi, yakni DS yang juga PNS Kemen Maritim yang tinggal di Apartemen Kalibata. Saksi lain EM, mahasiswi STPI yang beralamat di Apartement Kalibata.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, meski keributan terjadi pukul 05.30, tapi kedua saksi menemukan korban Bharatu Yohanes yang terluka pada pukul 07.30 sedang tergeletak di trotoar Jl Faletehan. Melihat hal ini, saksi lalu membawa korban ke RSPP dengan menggunakan taxi. Setelah sampai di RSPP korban ternyata sudah meninggal dunia. Mendapat laporan peristiwa ini, polisi tiba di TKP untuk memeriksa korban.

Hasil pemeriksaan pada tubuh korban ditemukan luka tusuk lengan kanan tembus dan luka robek paha kaki sebelah kanan. Barang bukti yang diambil polisi dari korban adalah celana jeans biru, kemeja kotak-kotak, kaos abu-abu, kaos warna biru, sepatu Nike, topi Adidas, gasper warna hitam, kaos kaki abu-abu, handsanitiser, uang Rp 10.000 : 4 lembar, dan uang Rp 5.000 : 2 lembar.

IPW mendesak Polda Metro Jaya segera menjelaskan kasus ini secara transparan dan segera mengantisipasi agar kasus serupa tidak terus terulang. Jika kasus ini berawal dari tempat hiburan malam, tentunya jadi pertanyaan kenapa tempat hiburan malam masih saja dibiarkan buka hingga pagi hari.

“Padahal pasca penembakan anggota TNI di kafe di Cengkareng, para pejabat di Jakarta sibuk mengecam pembiaran tempat hiburan malam buka hingga pagi hari. Hasilnya, tempat hiburan malam tetap saja buka hingga pagi hari dan aparatur keamanan kembali tewas,” tandasnya. MHD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.