CIANJUR – Kantor Pertanahan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Cianjur, menargetkan bisa menyelesaikan sebanyak 415 ribu bidang tanah setiap tahun. Pasalnya, hampir 60% atau sekitar 830 ribu bidang tanah diwilayah Kabupaten Cianjur yang belum bersertifikat.
Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Cianjur, Arra K, Sujana, mengaku hingga saat ini baru sekitar 40% hak atas tanah masyarakat maupun instansi pemerintah yang sudah bersertifikat. Pengsertifikatan tanah tersebut kecuali lahan kawasan hutan. “Memang yang sudah disertifikatkan baru sekitar 40%-an. Namun, secara statistik kita masih ada 830 ribu bidang tanah hak masyarakat atau hak instansi pemerintah, kecuali hutan, itu belum tersertifikatkan,” terang Arra, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, sisa bidang tanah yang belum tersertifikatkan, harus bisa dituntaskan kurun dua tahun ke depan. Dirata-rata, sebut Ara, berarti Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Cianjur harus menuntaskan sebanyak 415 ribu bidang tanah setiap tahun. “Berdasarkan roadmap kami, sampai tahun 2024 harus tersertifikatkan. Kalau dikalkulasi, per tahun harus menyelesaikan 415 ribu bidang tanah. Kami optimistis bisa selesai,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Arra berkaitan dengan penerbitan sertifikat melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) tahun 2022 ini Kabupaten Cianjur memiliki target sebantak 39 ribu. Hingga pertengahan tahun, sudah tercapai sekitar 22 ribu sertifikat.
“Ini memang ditargetkan hingga bulan Desember tahun 2022 ini, harus tercapai sebanyak 39 ribu sertifikat. Yang sudah tersampaikan ke masyarakat sekitar 14 ribuan. Ini kita terus maraton menyampaikannya ke masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan tahun lalu, kata Arra targetnya sebanyak 70 ribu sertifikat. Targetnya tercapai sekitar 65 ribuan. “Memang pada tahun 2021 lalu, telah tercapai sekitar 92%-an,” pungkasnya. SYA
