BOGOR – Polemik Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Bogor Selatan, yang disebut masih memiliki piutang dengan penyedia material, mendapat respon Komisi IV DPRD Kota Bogor, yang langsung meminta klarifikasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Ketua Komisi IV, Akhmad Saeful Bakhri mengatakan, bahwa pihaknya telah menanyakan kepada Dispora perihal proses adminstrasi pembayaran dan pemeliharaan. Berdasarkan informasi yang didapat, dinas sudah melaksanakan pembayaran 100 persen, pada Tahun Anggaran 2022 kepada CV Emasindo selaku pemenang tender.
“Selain itu, masih ada tanggung jawab pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (8/1/2023).
Pria yang akrab disapa Gus M ini menegaskan, bila permasalahan yang terjadi di GOM Bogor Selatan, harus dilihat secara komprehensif. Sebab, polemik terjadi bukan lantaran adanya pekerjaan yang disubkontraktor-kan. Namun, karena salah satu leveransir (pemasok) bahan bangunan tidak amanah, saat melakukan pembayaran kepada salah satu toko material.
“Berdasarkan informasi, leveransir bahan bangunan adalah tokoh pemuda di wilayah, yang sengaja dilibatkan kontraktor untuk pemberdayaan pemberdayaan potensi, selain tenaga kerja wilayah yang juga ikut disertakan dalam pelaksanaan pekerjaan,” ucap Gus M.
Kata dia, permasalahan pembayaran tersebut sudah masuk ranah hukum.
“Dan sudah ada pelaporan yang dibuat dan sedang ditindaklanjut prosesnya. Kita lihat saja, proses yg dilakukan oleh aparat penegak hukum hasilnya seperti apa,” jelasnya.
Gus M menambahkan, bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai selesai agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Semua berasal dari uang rakyat dan harus dipertanggung jawabkan kepada rakyat hasilnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Project Manager CV Emasindo Ir Harry mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan semua kewajibannya dengan melunasi pembayaran kepada leveransir sesuai jumlah barang yang masuk.
Menurut Harry, jika ada tunggakan bahan material yang belum dibayar bukan lagi menjadi tanggungjawabnya, karena tidak ada perjanjian kerjasama antara pihaknya dengan toko material.
Menurutnya, dalam mengerjakan proyek tersebut, sebetulnya CV. Emasindo sudah memiliki semua kebutuhan termasuk bahan material. Namun karena ada permintaan agar melibatkan warga sekitar, maka pihaknya memakai barang yang ditawarkan yang penting memenuhi standar.
“Kami menghargai warga sekitar, sehingga menggunakan bahan dari mereka (leveransir), tujuannya agar membantu menghidupkan perekonomian warga,” jelasnya.=ROY