Habiskan Ratusan Miliar, Pembangunan Hotel Sayaga Molor

Bangunan hotel Sayaga Wisata Kabupaten Bogor. (Ist)

CIBINONG – Komisi II DPRD Kabupaten Bogor tunjuk hidung PT Sayaga jadi dalang mangkraknya pembangunan hotel Sayaga Wisata yang berada di jalan raya tegar beriman.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, H. Adi Suwardi bahwa pihaknya sudah naik pitam sejak awal pembangunan Hotel Sayaga tersebut.

“Baru kemarin kita sudah bahas lewat rapat bahwa rencana pembangunan hotel sayaga ini rencananya kurang matang sehingga molor pekerjaan cukup lama dan kita cuma dijanjikan penyelesaian pengerjaan ini akan disegerakan secepat mungkin,” kata Fraksi Grindra tersebut.

Dirinya juga mempertanyakan untuk anggarannya pun pihaknya belum mengetahui secara detail berapa yang telah dihabiskan oleh pembangunan hotel bertingkat tersebut.

“Kita untuk angka anggarannya kurang paham betul, lalu terkait waktu pengerjaannya belum tepat waktu. Kemarin dirapat saya mendengar penjelasan bahwa ada kendala dilapangan yang tidak sesuai yang direncanakan atau apalah itu,” ucapnya.

Fraksi Partai Gerindra, H. Adi Suwardi menyebutkan walaupun pihaknya akan meminta untuk memberhentikan pengerjaan proyek pembangunan hotel Sayaga Wisata tersebut bukan berarti akan dapat untuk melakukan penyelesaian masalah.

“Hasil rapat kemarin walaupun kita menghentikan proyek itu, bukan berarti masalah dapat selesai. Namun dari yang bersangkutan masih mengikuti ketentuan, dan ada denda dan mereka juga masih ingin menyelesaikan proyek tersebut,” paparnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Sayaga Supriadi Jupri mengatakan pihaknya telah mendapatkan penyertaan modal sayaga sebanyak tiga kali, 2016 untuk proses pendirian perusahaan, 2017 untuk proses bisnis dan 2018 digelontorkan lagi untuk beberapa anggaran yang mengalami kekurangan.

“Penyertaan modal inikan sebanyak tiga kali kemungkinan bisa Rp 125 miliar tapi tidak semua berupa yang, ada yang berupa aset dan ada yang berupa bangunan. Tak hanya itu hotel Sayaga ini juga masih membutuhkan modal tambahan, kemungkinan kekurangannya bisa sampai Rp 60-70 miliar sampai tahun 2025,” jelasnya.

Ia mengungkapkan saat ini pengerjaan hotel Sayaga diatas 90 persen dan saat ini pihaknya sedang menunggu pemeriksaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Kita menganggap pengerjaan ini yah sekitar 95 persen tapi menurut managemen kontruksi (MK) pengerjaan ini baru 92 persen dan sementara ini kita sedang menunggu pemeriksaan BPKP. Dan kami juga sedang memberi kesempatan untuk penyelesain yang sisanya 5 persen tersebut,” ungkapnya.

Ia menyebutkan untuk kemungkinan hotel sayaga dapat dioperasikan sekitar bulan Juli 2022 kemudian pihaknya akan mempersiapkan setup managemen dan memerlukan sertifikat layak fungsi.

“Kemungkinan dibulan Agustus nanti akan normal pengoperasional hotel sayaga ini tapi kalau diputus kontrak ini bisa mundur sekitar 8 bulan,” tandasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.