CIANJUR – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur membawa sampel muntahan dari warga Kampung Rancailat Desa Panyindangan Kecamatan Cibinong mengalami keracunan usai menggelar bukar bersama. Sampel itu akan diuji labolatorium.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya, mengatakan keracunan massal itu diduga disebabkan takjil es campur dari seluruh warga yang digabungkan dalam satu wadah besar.
Sayangnya, sisa es campur tersebut sudah dibuang setelah kegiatan buka bersama warga selesai. “Awalnya kita akan pastikan penyebab keracunan dari sampel makanan atau minumannya, tapi karena tidak ada makanya kita ambil sampel muntahan dari beberapa pasien yang dirawat,” ungkap dia, Senin (25/4/2022).
Menurut Frida, sampel tersebut sudah dibawa dari Puskesmas Sindangbarang ke Dinkes Cianjur pada Minggu (24/4/2022) siang. Rencananya sampel itu dibawa dan diuji labolatorium pada Senin (25/4/2022) hari ini.
“Rencananya hari ini baru kita bawa ke lab untuk diuji, karena kemarin kan weekend. Kita akan pastikan kandungan kimia apa yang menyebabkan puluhan warga keracunan dan seorang diantaranya meninggal dunia,” kata dia.
Rahmat, seorang korban keracunan, mengatakan kegiatan buka bersama (bukber) tersebut rutin digelar warga setiap momen ramadhan. Biasanya masyarakat membawa makanan sendiri dari rumah, termasuk takjil berupa es campur. “Sudah tradisional setiap ramadan ada bukber warga kampung sini. Makanan dan takjil nya bawa masing-masing,” kata dia.
Khusus untuk takjil es campur, lanjut dia, akan digabungkan dalam satu wadah besar untuk kemudian dibagikan lagi pada warga yang hadir. “Jadi untuk takjil es campur, yang bawa akan disatukan ke wadah besar. Setelahnya dkbagikan lagi ke semuanya, supaya semua kebagian,” kata dia.
Dia menyebut jika masyarakat tidak langsung mengalami keracunan, namun baru mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, hingga diare setelah beberapa jam kemudian. Menurutnya keracunan massal tersebut diduga disebabkan es campur gabungan, sebab warga yang tidak meminun es campur tidak mengalami gejala apapun. “Yang tidak minum es campur mah selamat, tidak keracunan,” ungkap dia.
Sementara itu, Kapolsek Cibinong Iptu Dedi Suryaman, mengatakan total ada 47 orang yang mengalami keracunan, dan 17 orang diantaranya harus dirawat lantaran gejala keracunan nya cukup berat. “Sampai kemarin sebenarnya tersisa tiga orang yang masih menjalani perawatan. Dua diantaranya bisa dipulangkan Sabtu malam,” kata dia.
Dedi menuturkan satu orang yang masih dirawat kondisinya menurun dan harus dirujuk ke rumah sakit. Namun saat proses dirujuk, warga bernama Muin (21) tersebut meninggal dunia. “Sudah dirawat secara maksimal dan sempat akan dirujuk, tapi karena kondisinya memburuk pasien keracunan tersebut meninggal dunia tadi dini hari,” pungkasnya. NDI