Elly Rachmat Yasin Ajak Warga Amalkan Pancasila di Tahun Politik

Elly Rachmat Yasin menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, kepada tokoh masyarakat Ciomas, Rabu (22/3/2023). (Prayoga | Pakar)

BOGOR – Anggota MPR RI, Elly Rachmat Yasin menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD-1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada tokoh masyarakat Ciomas, Rabu (22/3/2023).

Pada kesempatan tersebut, Elly Rachmat Yasin menjelaskan hal-hal terkait Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor.

“Pada 14 Februari 2024 nanti masyarakat akan menyalurkan hak politiknya. Semua rakyat Indonesia memiliki memiliki tanggungjawab untuk menyukseskannya,” kata Elly Rachmat Yasin.

Elly menjelaskan, nilai-nilai luhur Pancasila yang termasuk dalam kelima sila Pancasila, luar biasa untuk diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di tahun politik saat ini menghadapi Pemilu.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, tambah dia, menjadi landasan spiritual bagi para peserta Pemilu sekaligus masyarakat sebagai pengguna hak pilih agar tidak mengusung sentimen agama untuk keperluan dukungan suara atau memenangkan Pemilu.

“Menghormati agama dan kepercayaan orang lain, sekaligus tidak memaksakan kehendak atas agama dan kepercayaan yang diyakininya kepada orang lain,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengajarkan kepada kita untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam bertindak dan bertingkah laku selalu mengutamakan keberadaban. Tidak menyakiti, mendiskriditkan atau menyudutkan orang lain, juga tidak merusak peradaban.

“Lalu sila ketiga, Persatuan Indonesia. Menggambarkan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Pemilu diharapkan mencerminkan bangunan NKRI yang utuh dari pulau Sabang Aceh hingga Merauke Papua,” jelasnya.

Kemudian dalam sila keempat, lanjut dia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Ini jelas relevan dengan Pemilu yang memilih para wakil rakyat di DPR RI (pusat), DPD RI yang mewakili daerah/provinsi, DPRD yang ada di tingkat Provinsi dan kabupatek/Kota. Perwakilan ini akan bertugas atas nama rakyat dalam mengawasai jalannya pemerintahan dalam melaksanakan Undang-undang.

Sila Kelima, tambah Elly, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Siapapun yang memperoleh amanat rakyat baik sebagai wakil rakyat maupun sebagai Presiden dan Wakil presiden nantinya dituntut menghadirkan keadilan sosial bagi seluru h rakyat Indoneisa. Mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Menghadirkan keadilan tanpa melihat agamanya apa, sukunya apa, golongan mana dan semacamnya.

“Sudah semestinya setiap pemilih diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya baik partai politik atau calon berdasarkan keyakinan hati nuraninya,” tegasnya.

“Hindari dan jauhi kampanye negatif, hoaks dengan memanfaatkan sentimen keagamaan atau kesukuan tertentu demi memenangkan kontestasi politik, namun justru berpotensi memecah belah persatuan bangsa,” paparnya.

Elly menambahkan, kampanye hitam, fitnah yang berkepanjangan dan hoaks hanya akan menghasilkan permusuhan. Keadaan seperti itu tentu berlawanan dengan tujuan negara Indonesia ini didirikan oleh para pahlawan. “Dengan ber-Pancasila, kita ikuti pemilu 2024 dengan gembira dan demokratis,” ajaknya. =ALI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.