CIBINONG – Perekonomian di Kabupaten Bogor mulai meningkat signifikan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tembus Rp245,22 triliun. Peningkatan tersebut jauh lebih besar ketimbang tahun lalu sekitar Rp236,15 triliun.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, peningkatan ini menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan sekitar 3,48 persen dimana ditahun sebelumnya harus mengalami penurunan sekitar -1,77 persen,” ungkap Bupati Ade Yasin, Minggu (14/11/2021).
Tak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bogor. Tahun ini, IPM meningkat sekitar 70,48 poin, lebih besar dibanding tahun sebelumnya sekitar 70,40 poin.
Namun begitu, persentase penduduk miskin di wilayahnya diprediksi masih meningkat meski tidak terlalu dalam. Pada tahun 2021 angkanya diprediksi meningkat menjadi 7,99 persen, setelah sebelumnya meningkat dari 6,66 persen ke 7,69 persen pada tahun 2020.
Hal itu pun berpengaruh pada menurunnya pengeluaran perkapita atau daya beli masyarakat. Tahun ini daya beli masyarakat kembali menurun menjadi Rp10,315 juta pertahun, setelah sebelumnya menurun dari 10,683 juta pertahun menjadi 10,317 pertahun pada 2020.
Tapi, Ade Yasin mengklaim jika jumlah pengangguran di Kabupaten Bogor mulai menunjukkan penurunan. Berdasarkan
data yang dibeberkan, pengangguran tahun 2021 sebesar 12,22 persen, setelah sebelumnya (2020) terjadi kenaikan yang cukup tinggi 14,29 persen.
“Terjadi penurunan yang sangat tajam, pengangguran telah berkurang 2,07 persen. Selisih penurunan ini merupakan penurunan tertinggi se-Jawa Barat. Jumlah pengangguran tahun 2020 sebanyak 390.731 orang menjadi 340.604 orang, berkurang sebanyak 50.127 orang,” jelas Ade Yasin. =MAM