Dua WNA Timur Tengah ini Betah Jalani Ibadah Puasa di Puncak

CISARUA – Dua Warga Negara Asing (WNA) asal Sudan dan Yemen kagum saat menjalani Ibadah Puasa di Indonesia, sebab ramai dan makanan berbuka yang sangat enak. Kawasan Puncak Bogor khususnya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor menang kerap kali menjadi salah satu tempat destinasi wisata warga Timur Tengah, sehingga tidak heran jika WNA menetap hingga puluhan tahun dan menjalani Ibadah puasa.

“Saya sudah 10 tahun tinggal di sini, Indonesia bagus, udaranya segar. Saya suka,” ujar Hussein warga Negara Sudan.

Ia yang sudah puluhan tahun menetap di Indonesia merasa suka dan gemar dengan makanan Indonesia, bahkan sang adik gemar dengan nasi Padang. “Kita suka nasi goreng, nasi Padang, sate terus tahu dan tempe kita suka. Indomie juga enak,” katanya.

Selau itu, ia merasa kagum dan gembira saat bulan Ramadhan tiba, sebab perbedaan bulan puasa sangat dirasakan baik di Negarnya dengan di Indonesia. “Puasa di sini enak ramai, banyak makan-makan yang saya tidak tahu saya suka,” paparnya.

Meskipun begitu ia menilai kalau Ramadan di Indonesia dan di negaranya tidak ada bedanya, hanya saja lebih ramai. “Tidak berbeda, sama saja kita sahur, kita berbuka puasa cuman Indonesia ramai,” tandasnya.

Meskipun ia menetap di wilayah Kecamatan Cisarua akan tetapi ia lebih sering mengisi hari libur atau weekend di Jakarat, sebab rama dan meriah. “Saya suka Jakarta, kalau weekend ke Jakarta. Jakarta enak bagus, ramai, Jakarta juga indah,” tuturnya.

Selain itu, Sam Monassar, warga Negara Yemen mengatakan, tidak adanya perbedaan saat beribadah puasa saat bulan Ramadhan di Indonesia. Namun, di Indonesia sangat meriah dan ramai hingga membuat dirinya terpukau. “Tidak ada bedanya ramadan di sana, di sini juga sama saja. Kita sahur, buka puasa, taraweh. Semua sama saja,” ujarnya.

Selain ramai dan meriah, ia juga menilai bahwa adanya perbedaan dalam menyantap makanan saat berbuka puasa baik di Indonesia dan di Negaranya. “Kalau kita berbuka puasa pake kurma dan makanan Arab, itu harus ada. Makanan Indonesia juga kita suka, ada juga seperti es buah,” katanya.

Tradisi buka bersama bersama dengan keluarga dan teman-teman sangar mirip seperti di Negara Timur Tengah yanga ia lihat dan merasakan saat mejalani Ibadah puasa di kawasan Puncak. “Kadang kita kalau buka panggil teman-teman kita untuk buka ramai-ramai, cuman tidak sering hanya sesekali saja,” imbuhnya.

Bukan hanya es buah, makanan-makanan Indonesia seperti gorengan, sate, nasi goreng Sam Monassar juga menyukainya. “Saya juga suka gorengan, nasi goreng dan masih banyak saya tidak tahu namanya,” pungkasnya. FIR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.