CIBINONG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor angkat suara mengenai atap ruang kelas SDN 06 Tlajung Udik yang jebol dan nyaris ambruk, sehingga mengancam keselamat siswa saat kegiatan belajar mengajar (KBM), Selasa (25/10/2022).
Kepala Seksi SD Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Fadly mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai jebolnya atap ruang kelas milik SDN 06 Tlajung Udik yang berada di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor tersebut.
“Kita sudah mendapatkan laporan, nanti tinggal kita agendakan untuk melakukan peninjauan di SDN 06 Tlajung Udik. Karena informasinya sekolah tersebut sejak 2013 belum mendapatkan rehab,” ungkapnya kepada PAKAR.
Dirinya menerangkan alasan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor belum menanggapi usulan pihak sekolah untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas, sebab terdapat 1.537 Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Bogor berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Total SD di Kabupaten Bogor ini kan jumlahnya sangat banyak, sekitar 1.537 dan ada bangunan sekolah yang lebih parah bahkan tidak layak digunakan. Maka dari itu kita mengutamakan rehab ruang kelas disekolahan tersebut yang lebih parah kondisinya,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa sebenarnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor terkendala soal minimnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk merehab atau peningkatan ruang kelas.
“Kita itu minim anggaran sedangkan jumlah bangunan SD ini sangat banyak, dan kita juga berharap setiap sekolah yang ada di Kabupaten Bogor tidak ada kondisi ruang kelas yang rusak,” harapnya.
Sementara itu pemberitaan sebelumnya, Salah satu Guru SDN 6 Tlajung Udik, Ajum Juanda mengatakan ruang kelas enam tersebut telah jebol dibagian atap dan bangunan tersebut terakhir dibangun sejak tahun 2013 tahun lalu.
“Memang bangun ini sudah lama jadi wajar saja kalau bangunan ini sudah rapuh dan bagian atapnya sudah jebol. Jadi memang sangat menghawatirkan dan cukup membahayakan saat kita dengan siswa sedang menggelar kegiatan belajar mengajar,” katanya,
Tak hanya itu dirinya juga menyampaikan intensitas curah hujan tinggi menjadi salah satu penyebab terganggunya aktivitas kegiatan belajar mengaja di SDN Tlajung Udik 06.
“Parah mas kalau musim hujan, atapnya makin jebol dan air masuk kedalam ruangan sehingga menyebabkan banjir dibeberapa ruang kelas. Bahkan untuk sementara ini siswa yang menempati ruang tersebut kita alihkan masuk siang,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan ruang kelas tersebut telah rusak semenjak pandemi Covid-19 alias 2 tahun, lalu untuk bagian atap yang rusak terdiri dari baja ringan dan genteng yang jatuh disebabkan oleh hujan dan angin kencang.
“Semenjak pandemi dua tahun lau aktifitas belajar mengajar dihentikan belajar secara online, saat vandemi mulai kendor belajar mengajar diadakan lagi, pas akan dipakai ruangan ini sudah terlihat ada yang jatuh gentengnya meniban plapon, jadi para guru khawatir akan terjadi bahaya maka ruangan ini dikosongkan,” ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ini dirinya berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengambil segera mengambil langkah untuk memperbaiki ruang kelas tersebut.
“Kepala sekolah sudah berkomunikasi dengan Disdik tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan saya berharap ada tindak lanjut guna memperbaiki bangunan ini,” tandasnya. AGE