Dinkes Upayakan Zero Stunting Melalui Promosi Kesehatan

Ilustrasi stunting. IST

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor belum menetapkan target penurunan angka stunting pada tahun 2023 ini. Data terakhir hasil pengukuran status gizi ada 18.666 anak atau 4,78 persen.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor, dr. Intan Widayati mengatakan, di tahun 2023 ini ia berharap penurunan angka stunting bisa di 4,65 persen meski Pemerintah Kabupaten belum menetapkan target itu.

“Belum ada target harus berapa persen turunya angka stunting, tapi mudah-mudahan tahun ini sampai di 4,65 persen,” ujar Intan Widayati, Rabu (8/2/2023).

Untuk mencapai bebas stunting di tahun 2024 nanti, Dinas Kesehatan terus bersinergi dalam aksi konvergensi.

Upaya-upaya yang terus dilakukan di antaranya, promosi kesehatan seperti pola asuh, pemantauan perkembangan balita dan kunjungan ke Posyandu.

“Sementara upaya peningkatan gizi dengan melakukan bantuan pemberian makanan tambahan,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Kabupaten Bogor menjadi salah satu dari 160 kabupaten/kota sebagai lokus intervensi stunting sejak 2019.

“Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2018-2023 bidang kesehatan disebutkan bahwa salah satu sasarannya adalah meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat ditandai dengan menurunnya prevalensi stunting balita hingga 12,83 persen di tahun 2023,” bebernya.

Untuk itu, Pemkab Bogor terus berupaya mewujudkan Karsa Bogor Sehat sebagai salah satu misi Bupati Bogor. Salah satu upayanya dengan Gerakan Bogor Bebas Stunting (Gobest) di tahun 2023.

Sebelumnya, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Hadijana menerangkan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor melalui intervensi spesifik seperti imunisasi, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan Balita dan pemantauan pertumbuhan.

Juga, sambung dia, dilakukan melalui intervensi sensitif seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kesetaraan gender.

“Alhamdulilah, capaian terakhir bulan imunisasi anak nasional di Kabupaten Bogor, sudah mencapai target 95,17% dan berdasarkan data Dinkes angka stunting di Kabupaten Bogor per November 2022 berada diangka 4,78 persen. Kami sangat berterima kasih kepada tenaga kesehatan, Satgas stunting, dan semua pihak yang telah turut serta dalam upaya pengentasan stunting di Kabupaten Bogor,” ungkap Hadijana.

Lanjut Hadijana mengatakan, bahwa permasalahan stunting merupakan tanggung jawab bersama dan lintas sektoral. Untuk itu sinergi dan kolaborasi lintas sektor dan stakeholder perlu terus ditingkatkan untuk penanganan stunting yang lebih terintegrasi dan komperehensif.

Pemerintah Pusat menargetkan turun 14 persen pada tahun 2024, dan Provinsi menargetkan sebesar 17,2 persen.

“Kami Pemkab Bogor berkomitmen melakukan intervensi stunting secara menyeluruh demi tercapainya Bogor Bebas Stunting di tahun 2024. Percepatan penanganan dan penajaman sasaran stunting pada tahun 2020 telah ditetapkan 38 desa dari 14 kecamatan, dan tahun 2021 sebanyak 68 desa di 26 kecamatan, serta tahun 2022 telah ditetapkan 104 desa di 34 kecamatan sebagai lokus fokus intervensi stunting,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.