
KEMANG – Sekitar 55 pelajar di Sekolah Marsudirini, yang berada di Perumahan Telaga Kahuripan, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor, dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sentosa untuk mendapatkan pertolongan medis.
Dari informasi yang telah menyebar di beberapa grup percakapan warga, 55 siswa dan siswi tersebut harus diberi pengobatan karena diduga keracunan makanan yang dikonsumsi di asrama yang ada di sekolah tersebut.
Pihak sekolah mengantarkan puluhan siswa dan siswi menggunakan bus ke IGD RS Sentosa sekira pukul 08.30 WIB.
Untuk mempermudah koordinasi serta penanganan pasien, pihak RS Sentosa langsung menyiapkan ‘ruangan khusus’ untuk menangani dan memberikan pelayanan kesehatan dengan tim medis dan paramedis di aula rumah sakit.
Dikonfirmasi redaksi terkait kejadian ini, pihak RS Sentosa melalui manajemen membenarkan adanya penanganan kesehatan terhadap puluhan pelajar dari sekolah swasta tersebut. Namun pihak manajemen yang namanya enggan di tuliskan tersebut mengaku tidak bisa memberi keterangan detail.
Dari data informasi yang menyebar itu disebutkan, 55 siswa dan siswi sekolah Marsudirini telah dilayani sesuai dengan kategori pemeriksaan, dengan rincian
20 orang pelajar dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan pemberian obat (gejala ringan) dan 33 siswa dan siswi dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan dilakukan pemberian infus dan obat (gejala sedang). Sementara 2 pelajar telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan pemberian infus dan rencana rawat inap (gejala berat).
“Pukul 11.38 WIB, keadaan sudah kondusif dan semua pasien terlayani dengan baik. Selanjutnya tim identifikasi Laboratorium RS Sentosa juga telah meminta segera sampel makanan yang dikonsumsi dan guna memeriksakan sampel tersebut ke Labkesda untuk investigasi selanjutnya,” ucap Nara sumber.
Sedangkan Kepala UPT Puskesmas Jampang, dokter Dini S. Agustin yang dikonfirmasi media ini terkait informasi puluhan pelajar Sekolah Marsudirini membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya saya sudah menerima informasi kejadian itu. Saat ini kami sedang lakukan pemeriksa ke sekolah, agar lebih jelas. nanti kami infokan hasilnya,” pungkas dokter Dini.
Hingga berita dibuat, wartawan media ini belum berhasil mendapat akses untuk menghubungi pihak sekolah tersebut. (Fahri)