Dibantu Tirta Pakuan dan BJB Bogor, Buku ‘Sepenggal Cerita dari Sekolah Ibu – 25 Kisah Inspiratif’ Segera Dilaunching

Penyerahan bantuan pnrcetakan buku secara simbolis, kemarin. IST

BOGOR – Program Sekolah Ibu yang digagas Yane Ardian selaku Ketua TP PKK Kota Bogor memberikan banyak perubahan, utamanya dalam manajemen keluarga.

Banyak cerita dan kisah-kisah inspiratif dari pengajar Sekolah Ibu yang berhasil memberikan solusi dalam menata rumah tangga peserta Sekolah Ibu, hingga bagaimana pola mengasuh anak.

Hal ini menjadi latar belakang lahirnya buku ‘Sepenggal Cerita dari Sekolah Ibu – 25 Kisah Inspiratif’.

Kepala Cabang BJB Kota Bogor, Aditya Wiradharma dan Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan secara simbolis menyerahkan bantuan percetakan di Pendopo VI, Perumahan Baranangsiang Indah, Kota Bogor, Rabu (27/10/2021).

Kumpulan kisah inspiratif ini kata Yane bukan karenanya, tapi berasal dari inisiasi, pengalaman dan kasus para pengajar yang sangat militan ketika mengajar, kemudian dirangkum menjadi sebuah kisah yang menarik dan inspiratif.

Di sisi lain, lahirnya program Sekolah Ibu tidak terlepas dari campur tangan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dan BJB Cabang Bogor. Melalui bantuan Asisten Perekonomian Setda Kota Bogor, Erna Hernawati saat itu, mengajak berkolaborasi mendukung Sekolah Ibu.

“Kedua pihak ini tidak pernah lepas dari Sekolah Ibu dan diharapkan terus bersama kami. Semoga BJB Cabang Bogor dan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor bisa membantu dan membagikan buku kepada pegawai masing-masing,” kata Yane.

Ia mengaku selalu bangga dengan cerita program Sekolah Ibu. Para pengajarnya memiliki beragam latar belakang, salah satunya seorang Polwan asal Pamulang yang bertugas di Bagian Reskrim di Jakarta.

“Harapan, mimpi dan cita-cita saya Sekolah Ibu bukan hanya keluarga di Kota Bogor tapi semua yang sudah dirintis bisa disosialisasikan dan diadopsi ke seluruh Indonesia. Saya ingin buku Sepenggal Cerita dari Sekolah Ibu – 25 Kisah Inspiratif disampaikan ke pihak lain, termasuk ke Ibu Atalia karena program ini diadopsi Pemprov Jabar dengan nama program Sekoper Cinta, bisa sampai juga ke Ibu Negara agar program ini bisa di duplikasi,” ungkapnya.

Istri Wali Kota Bogor ini berkomitmen akan terus berjuang untuk program Sekolah Ibu, mengingat perjalanan panjang dengan segala lika-liku hingga mendapat apresiasi dari Kemenpan-RB sebagai Inovasi Daerah.

Artinya Sekolah Ibu kata dia, bukan program main-main. Tantangan dan kendala yang muncul semata-mata agar program Sekolah Ibu menjadi lebih baik. Disamping itu Sekolah ibu adalah salah satu program yang berkaitan dengan visi Kota Bogor yakni Kota Ramah Keluarga.

“Sebagai inisiator, tentunya saya tidak bisa berjalan sendiri, tetapi butuh kolaborasi dan dukungan semua pihak, salah satunya bentuk dukungan dalam pengajaran. Dari IPB University berkaitan dengan penelitian, keberadaan Sekolah Ibu dirasa sangat signifikan bagi masyarakat dalam pengelolaan keluarga di Kota Bogor, banyak perubahan yang terjadi,” paparnya.

Untuk tahap awal, rencananya buku akan dicetak sebanyak 500 buku. Sementara untuk launching menunggu selesai proses cetak. Namun ia berharap bisa di launching saat peringatan Hari Ibu.

Salah satu pengajar Sekolah Ibu sekaligus penulis buku, Firdanianti Pramono mengutarakan, ini perjuangan yang luar biasa bagi para penulis dengan latar belakang yang heterogen, namun memiliki cita-cita yang sama yakni memajukan keluarga di Kota Bogor.

Menurut Firdanianti, ide penulisan buku berawal dari hal sederhana dengan mengumpulkan cerita dan pengalaman para tenaga pengajar selama mengajar.

“Semoga ini menjadi legacy (warisan) untuk Kota Bogor. Sebenarnya jika lebih ngotot lagi, bakal lebih banyak kisah inspiratif yang dibukukan. Latar belakang penulis dan proses editing mempengaruhi penyelesaian penulisan hingga 1 tahun. Semoga ini juga menjadi kebanggan bagi para pengajar,” katanya Firdanianti yang juga dosen di Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.

Ke depan terkait hak royalti dan hak cipta, dia menyerahkan kepada TP PKK Kota Bogor, karena buku ini milik TP PKK. Sehingga ke depan hasil dari hak royalti bisa digunakan untuk kepentingan organisasi atau warga Kota Bogor, khususnya dalam pemberdayaan para ibu.

Apresiasi disampaikan Kepala Cabang BJB Kota Bogor, Aditya Wiradharma. Dia berharap apa yang diberikan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Semoga kedepan buku ini bisa dicetak lebih banyak lagi sehingga bisa dibaca seluruh orang Indonesia, kisah yang disajikan bisa memberikan inspirasi bagi keluarga, istri, suami, maupun anak-anak,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan berharap program Sekolah Ibu bisa diadopsi dan disebarkan di Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi kinerja para pegawai. Sebab, Sekolah Ibu memberikan dampak positif bagi para alumni maupun para pengajar.

“Salah satunya istri saya yang mendapatkan manfaat positif, baik bagi dirinya dalam bentuk skill maupun manajemen keluarga. Ilmu yang dipelajari di refresh pada keluarga kami, saya melihat banyak perubahan. Sekolah Ibu adalah tempat sharing para ibu di Kota Bogor,” kata Rino.=ROY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.