Desa Leuweungkolot Gunakan Samisade Bangun Hotmix Jalan

Sekretaris Desa Leuweungkolot, Yudi Subri Raharja. (Putri-Magang)

CIBUNGBULANG – Satu Miliar Satu Desa (Samisade) merupakan program yang digalangkan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mendorong penyelenggaraan pembangunan desa. Desa Leuweungkolot merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibungbulang yang menerima dana Samisade ini.

Dengan prioritas dana untuk Hotmix (pengaspalan) jalan, ternyata dana samisade Desa Leuweungkolot hingga saat ini belum cair. Sekretaris Desa Leuweungkolot, Yudi Subri Raharja atau biasa dipanggil Yudi mengatakan keterlambatan ini terjadi karena Leuweungkolot berada di tahapan kedua pencairan dana.

“Memang waktu itu ada 2 tahapan (pembagian pencairan dana samisade), jadi yang sudah (cair) itu baru 7 desa (di Cibungbulang). Leuweungkolot termasuk yang ke-8 (pencairan) sesi kedua, belakangan itu. Bisa juga karena kami terlambat mengajukan (proposal untuk samisade), jadi Desa Leuweungkolot ini masuk ke tahap kedua itu,” jelas Yudi saat ditemui di Kantor Kepala Desa Leuweungkolot, Selasa (16/11/2021).

Yudi berharap dana samisade untuk Desa Leuweungkolot yang teralokasi sebanyak 700 juta ini dapat turun di akhir tahun ini. Prioritas Hotmix jalan yang akan dilakukan oleh Desa Leuweungkolot ini akan mencakup 3 Rukun Warga (RW), yang meliputi RW 04 Kp. Cikojen, RW 05 Kp. Pos, dan jalanan sekitar Sekolah Pandu sampai masuk ke wilayah RW 06.

Yudi menjelaskan prioritas untuk dana samisade tahun ini dan tahun depan masih untuk hotmix jalan dan pembangunan infrastruktur desa. Hotmix jalan ini dilakukan untuk menunjang kelancaran transportasi masyarakat dan akses jalan.

“Untuk kelancaran transportasi saja. Karena sudah banyak yang bertani, kemudian usaha-usaha yang membutuhkan akses-akses jalan disamping para petani (yang membutuhkan) itu. Masih banyak jalan dan masih banyak hal lain yang terkait infrastruktur sebenarnya. Tapi kita mengikuti alur juknisnya, petunjuk teknis samisade (untuk penggunaan dana samisade),” jelas Yudi.

Menurut Yudi, program samisade ini sangat berguna untuk desa. Namun yang menjadi kendala adalah kesimpangsiuran peruntukan dana dalam proposal pengajuannya. Kedepannya, Yudi berharap agar informasi tentang peruntukan dana samisade ini bisa lebih jelas dan tidak berubah-ubah, sehingga alokasi dana untuk Desa Leuweungkolot lebih maksimal.

“Sangat berguna bagi desa. Hanya dari awal terkait proposalnya ada simpang siur. Awalnya katanya untuk betonisasi, kemudian berkembang ke yang lain seperti hotmix, TPT, tembok penahan tanah juga boleh. Sekarang yang masih diragukan dari Desa Leuweungkolot adalah dana samisade boleh atau tidak untuk irigasi. (Harapan kedepannya) informasinya yang jelas, karena yang kemarin-kemarin sering berubah-ubah peruntukkannya,” tutur Yudi. (Putri-Magang/RIF)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.