CIANJUR—Akibat sulitnya jaringan internet untuk belajar sistim Daring, sejumlah anak didik di Kampung Cihalimun, Cukurutug dan Dayamekar, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Cianjur selatan, terpaksa harus pergi kelokasi pegunungan yang jauh dari pemukiman.
Pasalnya, lokasi saung signal tersebut, berada dilokasi ketinggian pegunungan yang harus ditempur sekitar 1 kilomter dari lokasi pemukiman. Informasi yang berhasil dihimpun, miris perjuangan anak didik SD maupun SMP yang tinggal dipelosok ini, jika ingin belajar daring harus menempuh jalan kaki sejauh 1 kilometer dari perkampungan warga. Karena daerah lokasi yang ada signal Handaphone tersebut, berada dilokasi gunung milik kehutanan.
“Memang para pelajar SDN Riunggungung, apabila ada tugas belajar sistim daring, harus pergi kelokasi pegunungan dihutan milik perhutani, sejauh 1 kilometer. Karena didaerah tempat tinggal kami, sangat susah signal handaphone atau internet. Kedatangan kami kesini, untuk mencari signal Handaphone dalam melaksanakan tugas belajar daring dari sekolah,” kata Azil siswa kelas 5 SDN Riunggunung kepada wartawan Kamis (26/8/2021).
Hal yang sama diungkapkan Entis (13) dan Dadang (13) salah seorang siswa SMP Naringgul. Menurutnya, selama pandemi Covid-19 ini, apabila belajar sistim daring harus pergi kedaerah pegunungan yang ada signalnya. Karena didaerah tempat tinggal kami sulit mencari signal handaphone. “Iya kami, bersama tean-teman terpaksa harus pergi ketengah hutan pegunungan untuk mengikuti belajar sitim daring. Pasalnya, apabila tidak diikuti nanti, bisa ketinggalan pelajaran dan pak gurunya bisa marah.”ujar Entis yang diamini Dadang.
Dadang menambahkan daerah yang ada signal handaphone ini, memang sangat jauh dari lokasi pemukiman. Karena lokasinya ada dikasawan hutan lindung milik perhutani dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer.
“Iya bagaimana lagi pak, kami – kami terpaksa harus tetap belajar daring, meskipun lokasinya sangat jauh dan dikawasan pegunungan. Sebab jika tidak mengikutinya ya itu tadi bisa ketingagalan pelajaran dan akan dimarahi pak guru,” imbuhnya.
Kepala Dusun (Kadus) Desa Mekarsari Setiawan membenarkan jika dilokasi perkampungannya kesulitan mencari signal handaphone. Warga disini apabila ingin berkomunikasi dengan keluragnya harus pergi kelokasi pegunungan. “Seperti anak didik SDN Riunggunung yang tinggal Kampung Cihalimun, Cukurutug dan Dayamekar, Desa Mekarsari ini. Apabila mau melaksanakan jaudal pejalaran sistim daring harus pergi kekawasan kehutanan perhutani yang ada signalnya. Kasian mereka sementara dituntut harus mengikuti belajarannya, disisi lain dihutan itu kan rawan dengan hewan buas. Tapi itulah, perjuangan untuk masa depan,” pungkasnya. SYA