Deklarasi Anti Perang Sarung, Siswa SMAN 1 Citeureup Isi Kegiatan Positif di Bulan Ramadan

Sejumlah siswa SMAN 1 Citeuteup saat melakukan deklarasi anti perang sarung. (Age | Pakar)

CITEUREUP – Tradisi perang sarung antar remaja di bulan puasa ini tak bisa dihindari. Tapi, tidak dengan ratusan siswa di SMAN 1 Citeureup. Buktinya, mereka mengisi kegiatan positif dengan mengadakan pesantren kilat.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Asep Kurniawan menyampaikan kegiatan ini salah satu cara untuk mencegah muridnya melakukan hal tak terpuji seperti perang sarung.

“Jadi kita mengisi kegiatan yang positif untuk siswa-siswi SMAN 1 Citeureup dan juga kita mendeklarasikan betapa berbahayanya melakukan perang sarung yang makin kesini makin viral dan bahkan banyak yang memakan korban,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kegiatan pesantren kilat bertujuan untuk memberi pemahaman lebih tentang agama dengan menjadikan pembiasaan dan juga tumbuhnya akhlak yang baik kepada siswa-siswi SMAN 1 Citeureup.

“Kita imbau jauh-jauh hari kepada anak-anak untuk tidak melakukan perang sarung. Jika siswa di SMAN 1 Citeureup melakukannya, nanti akan kita berikan surat peringatan dengan mamanggil orang tua murid. Lalu jika masih mengulang perbuatannya lagi, kita bisa memberikan sanksi,” tegasnya.

Sementara itu salah satu siswa Kelas 11 IPA SMAN 1 Citeuteup, Muhammad Dafa membenarkan saat ini dirinya dengan rekannya sedang menggelar kegiatan pensantren kilat.

“Kita mengadakan Sanlat bertujuan untuk mengisi kegiatan yang positif di bulan Ramadan tahun ini seperti shalat duha dan melakukan tadarus,” katanya. =AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.