CIANJUR – Setelah Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur, berkoordinasi dengan pihak Kementerian Sosial (Kemensos) akhirnya menindaklanjuti kondisi Darsih, janda warga Desa Cisujen, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur yang diduga mengidap penyakit kanker. Rencananya, perempuan tersebut akan menjalani pengobatan karena pada bagian wajahnya terdapat banyak benjolan mirip anggur.
Kepala Dinsos (Dinsos) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengatakan Kemensos telah menindaklanjuti laporan tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak keluarga, akhirnya pasien ibu Darsih tersebut siap diobati.
“Kami sudah menerima laporan dari TKSK Takokak soal ibu Darsih. Pasien akan dibawa ke rumah sakit oleh tim Kemensos, puskesmas, pemerintah desa, dan TKSK,”terang Asep, kepada wartawan Jumat (7/10/2022).
Menurutnya, selain memfasilitasi akses penanganan medis RSUD Sayang Cianjur. Rencana selanjutnya akan diberikan bantuan usaha untuk pemberdayaan keluarga Darsih.
“Sesuai usulan keluarga, Darsih rencananya akan berjualan beras,”bebernya.
Tadinya, sebut Asep, Darsih akan dibawa berobat pada Jumat (7/10). Namun terjadi perubahan karena jam operasional poli bedah plastik di RSUD R Syamsudin (Bunut) Kota Sukabumi pada Selasa dan Kamis lalu.
“Itupun mungkin akan berubah lagi karena informasi dari puskesmas menyarankan harus di RSUD Sayang Cianjur. Nanti kami diskusikan lagi dengan Kepala Puskesmas,” katanya.
Penyakit yang diderita Darsih terjadi sejak 35 tahun lalu. Penyakitnya berawal dari benjolan pada bagian punggung, kemudian menyebar ke sekujur tubuh.
Saat ini Darsih tinggal bersama anak bungsunya, Suryani (24). Sejak menderita penyakit itu, Darsih tak banyak beraktivitas.
Suryani pun tak bisa berbuat banyak membantu pengobatan ibunya. Upah buruh harian lepas di perkebunan teh sebesar Rp 80 ribu per hari, hanya cukup untuk kebutuhan makan.
Kepala Desa Cisujen Uum Suwandi mengaku sudah memberikan perhatian maksimal kepada warganya yang diduga menderita kanker. Namun, penyakit yang diderita Darsih butuh penanganan khusus.
“Untuk bisa dioperasi kan pihak keluarga harus ada yang menunggui walaupun secara aturan sudah ada BPJS atau KIS. Namun, maklum keluarga kurang mampu. Padahal butuh biaya besar,” sebutnya.
Tempat tinggal Darsih berada di daerah pelosok. Dari kantor desa setempat membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Rumah sakit terdekat ada di Kabupaten Sukabumi. Tapi jaraknya pun cukup jauh.
“Kalau ke Cianjur lebih jauh. Paling dekat ke Kabupaten Sukabumi,”imbuhnya.
Camat Takokak Budi Rahayu mengaku kedatangan tim dari Kementerian Sosial yang ingin mengecek kondisi Darsih. Rencananya, Darsih akan dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
“Tapi itu penanganan sementara. Selanjutnya akan dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk ditangani para dokter ahli karena ibu Darsih menderita benjolan seperti anggur,” pungkasnya. SYA