Dampak PPKM Darurat, Latihan Tim Dayung Dibagi Dua Kelompok

Ketua Umum Pengcab PODSI Kota Bogor, Lili Kurniadi. Dok | Pakar

BOGOR – Sejak diberlakukannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bogor, sangat berpengaruh kepada program latihan bagi cabang olahraga yang tengah mempersiapkan atletnya pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) XIV Jawa Barat 2021.

Ditambah lagi minimnya fasilitas olahraga dayung di ‘Kota Hujan’, sehingga membuat Pengcab Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Bogor, harus berfikir ekstra dalam memberikan program latihan kepada para atlet.

Selain itu, dampak dari PPKM Darurat lain adalah, ditutupnya beberapa akses jalan raya, sehingga mengakibatkan atlet sulit bepergian untuk berlatih menuju tempat latihan yang ada di Kota/Kabupaten Bogor.

Jadi atlet diharuskan berlatih ke luar bogor yakni di waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, namun tidak semua atlet dapat bergabung dalam pelatihan tersebut, karena terhambat dengan adanya penyekatan akses jalan. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pengcab PODSI Kota Bogor, Lili Kurniadi, Senin (12/7/2021).

“Untuk menyiasati semua itu, kita punya cara dalam menghadapi situasi seperti ini, yang mana atlet kami sebanyak 12 orang, harus kita bagi kelompok. kelompok satu ada empat orang latihan langsung di waduk Jatiluhur, dengan mematuhi protokol kesehatan, dan delapan lainnya diharuskan untuk berlatihan secara mandiri, hingga masa pemberlakukan PPKM Darurat berakhir,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jika cabor dayung adalah olahraga berat dan memiliki banyak lawan yang sangat berat pada BK Porprov 2021 nanti. Jadi, dimasa pandemi Covid-19, dan penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa Bali, maka Pengcab PODSI Kota Bogor, harus memiliki strategi dalam menghadapi lawan tersebut terlebih lagi untuk menghadapi tuan ruamah yang memiliki fasilitas memadai dan pelatihan yang rutin.

“Dengan lawan yang berat tersebut, menjadikan tim dayung Kota Bogor mengalami kesulitan dalam bersaing, dan butuh waktu yang sangat lama untuk membentuk para atlet menjadi atlet yang tangguh dalam ajang ini. Apalagi dikondisi sekarang, membuat Pengcab PODSI Kota Bogor, harus ekstra mempersiapkan atlet yang akan diterjunkan pada BK Porprov 2021 nanti,” tegasnya.

Kendati demikian, tambah Lili, Pengcab PODSI Kota Bogor, setidaknya memiliki peluang untuk mendapatkan medali perak. Tapi Pengcab melalui atlet, tetap akan berjuang keras demi tercapainya target medali emas yang memang telah ditargetkan KONI kepada Pengcab PODSI, pada Porprov 2022 mendatang.

“Jadi jelas, atlet yang tidak diikut sertakan dalam pelatihan di waduk Jatiluhur, diharuskan untuk berlatih mandiri sesuai dengan materi yang telah diberikan pelatih, seperti lari selama 12 menit atau 2,4 kilometer dan jika tidak memungkinkan atlet di haruskan berlatih lompat tali. Karena nantinya para atlet tersebut akan diuji dan nilai ketahan tubuh serta fleksibelitasnya oleh pelatih, pada saat dimungkinkan untuk berlatih tatap muka,” pungkasnya. =MG1

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.