CIBINONG – Kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor makin tinggi. Dalam
kurun waktu tiga hari terakhir, Satgas mencatat sebanyak 4.309 orang terpapar Covid-19.
Dari data tersebut, penularan paling tinggi terjadi pada Sabtu 12 Februari 2022 yakni sebanyak 1.887 kasus. Sementara pada Jumat 11 Februari 2022 sebanyak 1.232 kasus, dan Minggu 13 Februari 2022 sebanyak 1.190 kasus.
“Sampai saat ini, total konfirmasi aktif Covid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 14.856 orang,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin, Senin (14/2/2022).
Ade Yasin pun sudah mengeluarkan diskresi untuk memperketat pengawasan wilayah. Terlebih, saat ini Kabupaten Bogor berada pada PPKM Level 3.
“Saya sudah berkoordinasi dengan unsur Forkopimda untuk mengawasi wilayah. Kami sudah keluarkan beberapa kebijakan dengan melarang adanya kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Bahkan sekarang PTM digelar hanya 50 persen dan beberapa fasilitas umum kita tutup sementara,” kata Ade Yasin.
Pengetatan pun berlaku di lingkungan kerja Pemkab Bogor. Dimana Aparur Sipil Negara (ASN) diminta untuk melakukan Work from Home (WFH) 50 persen. Terlebih, belakangan ada beberapa pejabat yang terpapar Covid-19.
“Bahkan ada dinas yang di lockdown, karena cukup banyak pegawainya yang terpapar,” jelasnya.
Disamping itu, Ade Yasin juga telah meminta seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bogor untuk menyebarkan nomor Handphone (Hp) kepada masyarakat.
Menurutnya, cara tersebut lebih efektif karena akan terjadi komunikasi langsung antara masyarakat dengan nakes.
“Jadi kalau ada masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa langsung komunikasi dengan nakes untuk menanyakan tindakan apa yang harus dilakukan,” kata Ade Yasin.
“Kalau di aplikasi seperti halodoc kan berbayar. Tetapi dengan menyebar nomor nakes ini kan nggak bayar, masyarakat bisa komunikasi langsung hingga nanti ditangani,” tambah Ade Yasin. =MAM