
BOGOR- Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kecamatan Bogor Utara kembali berbagi kebahagiaan yang dikemas dalam kegiatan edukasi bertajuk “Peranan Orang tua dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak”.
Kegiatan yang dilakukan di Kampung Jasilun, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor itu menghadirkan berbagai Narasumber diantaranya H. Ambarawati dari Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) dan Resha Melania yang merupakan Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Bogor Utara.
Ketua GMPI Bogor Utara Abdul Malik mengatakan, kegiatan edukasi sambil memberi kebahagiaan dengan memberikan makanan kecil dan sembako para peserta. Selain, program kerja GMPI Kec. Bogor utara kegiatan ini pun utk mendukung Kota Bogor sebagai Kota Ramah Anak.
“Kegiatan edukasi dan berbagi kebahagiaan ini dihadiri oleh 25 anak dan 30 orang tua ” kata Abdul Malik, Minggu (26/12/2021).
Abdul Malik menjelaskan, ketika para pemimpin berwacana utk mewujudkan Bogor sebagai kota ramah anak, tentunya. Edukasi tidak hanya diberikan kepada orang tua saja, tetapi pada anak pun menjadi bagian yang sangat penting untuk diberikan pemahaman. Tentunya, dengan cara yg berbeda seperti keceriaan dan kebahagiaan
“Kami menyampaikan pesan dengan cara melakukan pertandingan dan game yang menarik dan mendidik. Kita ingin, kota ramah anak dimulai dipinggiran kota Bogor,” jelasnya.
Kampung Jasilun sendiri, lanjut Malik dikenal dengan sebutan kampung pinggiran dimana rata-rata anak-anak yg berusia produktif banyak yang jadi pekerja anak seperti menjadi pemulung.
” Ini sangat miris, ditengah mengahnya pembangunan dipusat kota. oleh karena itu, kami mencoba menghadirkan suasana berbeda dan terbuka, dalam mengedukasi dan dilakukan dilingkungan mereka sendiri. diharapkan edukasi ini akan lebih mudah dicerna oleh anak-anak dan orang tua.
Selama ini, kata Malik, pesan Bogor Kota ramah anak sering disampaikan di gedung atau hotel dan semua bersifat simbolistik semata tanpa langsung menyentuh pada akar masalah.
“Karena itu, GMPI ingin tampil berbeda dan menghilangkan kegiatan yang hanya mementingkan seremonial saja, kita harus terjun langsng dan menyentuh mereka dengan Rasa,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bogor dari fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri menyambut positif kegiatan tersebut. Menurutnya, anak merupakan aset luar biasa bagi bangsa. Menurutnya, hal itu selaras dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, di mana setiap anak berhak atas keberlangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, selama Januari hingga Agustus 2021 sebanyak 26 kasus tindak kekerasan terhadap anak terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bogor. Oleh karena, diperlukan kolaborasi integrasi program, termasuk untuk mewujudkan Bogor sebagai kota layak anak di Kota Bogor. RIF