GUNUNG PUTRI – Camat Gunung Putri, Kurnia Indra, menegaskan bahwa penutupan Jalan Pahlawan oleh warga Kampung Parung Tanjung, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, harus diatasi dengan bijak.
Ia menyatakan bahwa tindakan yang mengganggu ketertiban umum akan ditindak tegas.
Menurutnya, ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah tanpa perlu melakukan aksi yang merugikan pihak lain.
“Lebih baik masalah ini dikomunikasikan,” kata Kurnia Indra kepada wartawan, Selasa (27/8/2024).
Kurnia Indra juga menambahkan bahwa aksi penutupan jalan yang dilakukan warga bisa diselesaikan tanpa menimbulkan permasalahan lebih lanjut.
“Jika ada keinginan warga untuk kembali bekerja, kita bisa musyawarah. Saya akan berusaha membantu komunikasi,” ucapnya.
Aksi penutupan jalan oleh warga Kampung Parung Tanjung ini disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap PT Megasari Makmur yang tidak mempekerjakan kembali 12 mantan karyawan.
Penutupan jalan ini berdampak pada akses 13 perusahaan di sekitar wilayah tersebut.
Benin, seorang warga dan ahli waris pemilik jalan, menjelaskan bahwa penutupan jalan ini sudah lama dilakukan karena jalan tersebut adalah tanah milik orang tuanya dan mereka rutin membayar pajak jalan.
“Kami protes dan menutup jalan sebagai bentuk hak kami,” kata Benin.
Namun, penutupan jalan berdampak negatif pada perusahaan lain, seperti PT Sunli Jaya dan PT Rafi Sarana Tekstil. H. Yani Sugianto, HRD PT Sunli Jaya, mengungkapkan ketidaknyamanannya.
“Penutupan jalan ini mengganggu akses transportasi kami. Kami yang tidak bersalah menjadi terkena imbas dan harus mengeluarkan biaya tambahan,” ujarnya.
Yani juga menilai bahwa PT Megasari Makmur lambat dalam menanggapi tuntutan warga, sehingga perusahaan lain menjadi korban. Ia berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut. =YUS
